FAKTANUSA, Balikpapan – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan konsep kepemimpinan yang harus dipahami oleh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai generasi masa depan Indonesia.
Menurut Luhut, selain memiliki wawasan kebangsaan, setidaknya ada delapan parameter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu motivation, competence, skills, responsibility, communication, power, support dan teamwork
“Dari semua ini, menurut saya teamwork menjadi sangat penting, di pemerintah kita ini berpuluh-puluh tahun orang teamwork, dia pikir kalau menjadi Menteri bisa selesai semuanya,” kata Luhut saat menjadi narasumber di Kongres XX PMII yang digelar virtual, Selasa (17/03/2021).
Luhut melanjutkan, saat ini masih banyak orang yang belum paham dengan konsep teamwork yang ia diterapkan saat menjabat Menko Marves, masih ada yang menganggap Luhut mengurus semua kementerian dan lembaga.
Salah satu contohnya, kata Luhut, saat negara membangun jalan maka diperlukan kerja lintas kementerian seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Agraria dan Tata Ruang /Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan lainnya.
“Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah harus terintegrasi penyelesaiannya,” lanjut Luhut.
Tidak hanya itu, Luhut juga dikelilingi banyak anak muda dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat negara. Menurutnya, ia masih butuh teman diskusi dan masukan generasi muda untuk membangun bangsa.
“Saya mendengatkan mereka, apakah saya lebih pintar dari merek, tidak mesti, mungkin dalam hal tertentu mereka bisa menjadi guru saya,” katanya.
Luhut menambahkan, masih ada tiga prinsip kepemimpinan yang perlu dipahami oleh kader PMII. Pertama Ing Ngareb Sing Tuladha yaitu pemimpin harus berada di depan menjadi teladan dalam menyelesaikan tugas pokoknya.
Kedua, Ing Madyo Mangun Karso yaitu, pemimpin hendaknya bersama-sama dengan tim hadir dalam kegiatan mereka dalam rangka pencapaian atau menyelesaikan tugas pokoknya.
Kemudian yang ketiga yaitu Tutwuri Handayani, pemimpin harus bersama-sama dan dari belakang memberi dorongan atau motivasi kepada tim agar dapat menyelesaikan tugas pokoknya.
“Saya dulu susah ngafalin saat masih menjadi Taruna, tapi dari yang tiga ini kalau saya ambil sarinya tetap ujung-ujungnya itu keteladanan. Jadi keteladanan kalian saat jadi pemimpin itu intelektual, karakter kemudian fisikli, dengan demikian mereka akan hormat sama kamu,” tutupnya.
Sekedar informasi, Kongres XX PMII digelar secara virtual dan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, peserta dikumpulkan di enam zona dan Balikpapan sebagai pusatnya, yaitu khusus untuk Ketua PKC PMII seluruh Indonesia.
Kemudian untuk Ketua PC PMII se-Kalimantan bertempat di Samarinda atau zona dua, sedangkan zona tiga ada di Batam yaitu untuk peserta yang berasal dari Cabang PMII Aceh, Sumut, Sumsel, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung.
Selanjutnya, zona empat berlokasi di Bekasi, untuk PC PMII yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta. Zona lima berlokasi di Lombok, khusus peserta yang dari Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Adapun zona enam berlokasi di Kota Kendari, yaitu untuk peserta PC PMII Sulsel, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat (zein/*).