Faktanusa.com, Balikpapan – Aksi unjuk rasa (Unras) penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja di kota Minyak sempat ricuh, pada Kamis (8/10/2020) dan Jumat (9/10/2020) lalu. Berbagai kalangan terlibat dalam kekacauan tersebut tak terkecuali pelajar.
Anggota DPRD Balikpapan Parlindungan menyesalkan hal tersebut. Dia menyayangkan aksi demonstran yang dilakukan juga melibatkan pelajar tingkat SMP dan SMA.
“Kami dari komisi IV sangat menyayangkan anak-anak kita dalam aksi demo tersebut,” ujarnya, saat ditemui, Senin (12/10/2020)
Menurutnya anak-anak tersebut tidak mengetahui substansi unras yang dipicu kemarahan rakyat terkait disahkannya UU kontroversial itu oleh DPR RI di Senayan.
Parlindungan yang merupakan Politisi dari Partai NasDem Balikpapan itu memang hadir dan menyaksikan demontrasi mahasiswa bersama serikat buruh dan ormas lainnya, yang berlangsung di depan Sekretariat DPRD Balikpapan, beberapa waktu lalu.
“Mungkin juga mereka tidak paham apa yang mau disuarakan, disampaikan, dan dikritisi,” katanya.
Ia berharap agar di masa depan, kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan untuk menyampaikan aspirasi melalui aksi demonstrasi harus dipahami seluruh lapisan masyarakat.
“Harus paham juga dengan usia yang diperbolehkan. Untuk mempertanggungjawabkan apa yang dia lakukan,” imbuhnya Parlindungan
Masih Parlindungan”, sebab pelajar tingkat SMP belum genap 17 tahun. Belum bisa dimintai tanggung jawab dari aksi mereka, Ini kita kembalikan kepada (peran) orang tua dan kepada sekolah juga,” lanjutnya
Ia meminta agar elemen masyarakat seperti serikat pekerja dan organisasi masyarakat yang lain, agar punya kepedulian yang sama terkait masalah ini.
“Pertimbangkan ulang kalau mengajak anak-anak kita untuk ikut dalam demo. Demo apapun lah itu,” ujar Politisi Partai NasDem itu.
Ia merasa jika Komisi IV DPRD Balikpapan yang membawahi bidang pendidikan dan kesejahteraan rakyat itu tidak perlu gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan dinas terkait.
“Situasinya tidak mendesak. Jadi tidak perlu Dinas Pendidikan harus RDP. Tapi paling tidak mengimbau saja kepada sekolah-sekolah untuk ditekankan kepada murid-muridnya,” imbuh Parlindungan. (shinta/fn)