Faktanusa.com, Balikpapan, – Femiliyar, Ramah dan Cerdas itulah kesan yang terlihat saat bertemu Agus Bie penerima Kalpataru 2017 dari Presiden Jokowi, yakni penghargaan tertinggi dalam bidang Lingkungan Hidup.
Berawal dari 2001, Agus Bie mulai mengawali debutnya mengelola hutan bakau atau lebih dikenal Mangrove di kawasan Kelurahan Graha Indah Kecamatan Balikpapan Utara.
Bermodal kecintaannya terhadap mangrove serta didukung dengan pengetahuannya secara otodidak, di kawasan hutan mangrove seluas 150 hektar. Menjadikan Balikpapan terkenal di seluruh nusantara bahkan manca negara dengan nama “Mangrove Center Graha Indah Balikpapan”.
Menurut Agus Bie, bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang pernah berkunjung ke Mangrove Center Graha Indah Balikpapan. Tapi tamu tamu asing baik dari akademisi ataupun masyarakat umum. Wakil Menteri, petinggi TNI-Polri, Wakil Gubernur, Perusahaan Migas serta masih banyak lagi para pejabat tinggi negara lainnya.
Bahkan para pakar mangrove dari manca negara dan para mahasiswa juga berkunjung. Sehingga dampaknya kawasan mangrove center yang memiliki 23 jenis mangrove ini dijadikan sebagai kajian ilmiah dan bahan pembelajaran bagi akademisi. Karena tidak semua negara memiliki hutan mangrove. Dan mangrove terbesar didunia adalah di Indonesia.
Agus Bei yang mengelola mangrove secara mandiri ini lebih lanjut menjelaskan. Salah satu manfaat mangrove adalah penangkal abrasi, peredam gelombang dan angin. Secara isu nasional penyerap racun tercepat dan dampak secara global bisa sebagai penyeimbang terhadap pemanasan global, dimana hutan yang ada sudah berkurang.
Hal yang patut dikagumi terhadap sosok Agus Bei dalam mengelola Mangrove Center Graha Indah Balikpapan adalah dengan cara mandiri. Tentunya ini suatu hal yang sangat luar biasa.
Dari sisi ekonomi, dapat memperdayakan warga sekitar seperti menyediakan kapal atau perahu untuk pengunjung melihat keindahan pesona mangrove.
“Segala fasilitas yang ada di arena mangrove seperti makanan khas dam perahu. Semua dikelola oleh warga. Dan masyarakat bebas masuk untuk melihat jenis jenis mangrove secara gratis, “ungkap Agus yang juga salah satu pengurus Pemuda Pancasila Balikpapan.
Managemen yang adapun dikelola secara profesional dan transfaran. Sehingga bagi pengunjung dapat melihat langsung perincian yang ada di tabel papan nama. (edy).