
Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menerapkan pendekatan terintegrasi dengan menyatukan aspek pembangunan dan pemeliharaan jalan dalam satu kerangka perencanaan yang komprehensif. Langkah ini diambil untuk menciptakan tata kelola infrastruktur yang lebih efektif dan berkelanjutan, sekaligus menjawab tantangan pengelolaan jalan yang selama ini sering ditangani secara terpisah.
Komitmen pemerintah daerah tidak hanya berfokus pada pembangunan jalan baru, tetapi juga menitikberatkan pada keberlangsungan dan keoptimalan fungsi jalan yang telah terbangun. Pendekatan terpadu ini mendapatkan dukungan penuh dari dewan setempat.
Pandi Widiarto, Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur, menekankan bahwa pembangunan dan pemeliharaan merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan infrastruktur. Menurutnya, memisahkan kedua aspek ini hanya akan menciptakan inefisiensi dan masalah baru di kemudian hari.
“Pemeliharaan dan pembangunan itu satu paket,” ujar Widiarto dengan tegas. Kamis (20/11/2025).
Pernyataan tersebut merepresentasikan perubahan pendekatan dalam tata kelola infrastruktur di wilayah tersebut. Selama ini, pemisahan antara anggaran pembangunan dan anggaran pemeliharaan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak optimalnya penanganan infrastruktur jalan secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Widiarto menyerahkan perencanaan teknis mengenai implementasi integrasi ini kepada dinas atau instansi teknis terkait. Kepercayaan ini diberikan dengan pertimbangan bahwa unit kerja di level dinas memiliki pemahaman mendalam dan data lapangan yang akurat dalam menangani persoalan infrastruktur sehari-hari.
“Dinas terkait yang mengetahui persoalan hal itu,” tambahnya.
Dengan pendelegasian wewenang perencanaan ini, kebijakan yang dihasilkan diharapkan dapat lebih tepat sasaran dan selaras dengan kebutuhan riil di lapangan. Pelibatan dinas teknis secara maksimal sejak tahap perencanaan diyakini akan menghasilkan skema pembangunan dan pemeliharaan jalan yang lebih terintegrasi dan efektif.
Widiarto juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan yang proporsional antara membuka ruas jalan baru dan merawat jaringan jalan yang sudah ada. Kebijakan yang hanya menitikberatkan pada satu aspek saja dinilai akan menciptakan ketimpangan dalam sistem transportasi daerah.
“Sebab bicara pembangunan harus diperhatikan juga persoalan pemeliharaannya tapi tetap harus diperhatikan pembangunannya,” jelasnya.
Penekanan pada prinsip keseimbangan ini merefleksikan visi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam pengelolaan infrastruktur. Visi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh ruas jalan, baik yang telah lama beroperasi maupun yang masih dalam tahap pembangunan, dapat berfungsi secara optimal. (ADV)
![]()



