Demo Kembali Anarkis Hingga Kapolresta Balikpapan Berdarah, Dansat Brimob : Dorong dan Bubarkan Massa

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Massa aksi unras tolak Omnibus Law Cipta Kerja yang terdiri dari Mahasiswa, Pelajar dan Organisasi masyarakat (Ormas) Balikpapan, kembali menggelar demonstrasi, setelah sehari sebelumnya, melakukan aksi yang sama.
Aparat gabungan dari unsur Kepolisian, dan TNI telah bersiaga, di depan kantor DPRD Kota Balikpapan.
Aksi tolak Omnibus Law itu, kembali diwarnai kericuhan. Bahkan, mahasiswa sempat ingin merangsek masuk ke dalam gedung DPRD yang sudah di beri pembatas kawat berduri.

Massa lebih dulu berorasi untuk menyampaikan aspirasi. Situasi memanas setelah demonstran melakukan aksi lempar botol air mineral dan batu ke barisan polisi.
Jumat, (9/10) pukul 17.40 Wita, Kapolresta Balikpapan terkena lemparan dari masa sehingga mengakibatkan kepala Kapolresta Balikpapan berdarah dan dievakuasi tim medis, Brimob Polda Kaltim bergerak cepat dengan memasang pasukan bertameng sekat menghalau masa masuk ke dalam gedung DPRD.
Tak hanya diam, Dansat Brimob Polda Kaltim Kombes Pol. John Huntal Sarjananto Sitanggang, SIK memerintahkan,”tim anti anarkis dan water canon turun lepaskan gas air mata dan dorong hingga massa bubar.” Ucapnya.
Tak sampai disitu, bunyi lontaran gas air mata dari petugas terus menggema di kerumunan demonstran. Tampak sebagian massa berlindung dan menghindari tembakan gas air mata dari pasukan anti anarkis Brimob Kaltim hingga masuk ke masjid At Taqwa Balikpapan.
Brimob Kaltim masih disiagakan di lokasi unjuk rasa, dan mengamankan tiga orang diduga sebagai provokator.

Wakil ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle memberikan pengertian kepada mahasiswa dan mengajak pendemo, untuk berdialog. Namun, para demonstran enggan berdialog.
“Kami siap memfasilitasi perwakilan dari mahasiswa, ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya. Tapi, mereka juga tidak mau,” ungkapnya.
Bahkan, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), Walikota dan DPRD telah membuat surat untuk Presiden RI, bahwa Mahasiswa dan masyarakat Balikpapan menolak Omnibus Law.
Sabaruddin menyayangkan, aksi demonstran, menolak berdialog. Dikhawatirkan, aksi mereka ditunggangi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Untuk diketahui, Kapolresta Balikpapan Kombes. Pol. Turmudi, mengalami luka di kepala, akibat terkena lemparan para demonstran.
Selain itu upaya pencegahan terhadap penyebaran wabah Covid-19 di Kalimantan Timur terus digencarkan. Hal ini dilakukan untuk menekan bertambahnya jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19, seperti yang dilakukan Kapolda Kalimantan Timur dengan meluncurkan program “ETAM Ba-Masker”.
Gerakan Etam Ba-Masker ini digelar di seluruh jajaran Polda Kaltim diantaranya dengan memberikan himbauan untuk jaga jarak serta mematuhi protokol kesehatan, melakukan razia kepada pengendara yang tidak menggunakan masker, menggelar aksi bagi-bagi masker serta memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya Covid-19 kepada warga masyarakat.
Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol. John Huntal Sarjananto Sitanggang mengungkapkan, aksi bagi-bagi masker ini akan terus dilakukan disemua tempat yang menjadi pusat keramaian.
“Saat ini sudah banyak warga yang mulai patuh terhadap protokol kesehatan seperti banyak warga yang sudah menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Dan kita dari pihak Polri akan selalu menyuarakan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan menerapkan physical distancing diruang publik sesuai program dari Kapolda Kaltim yaitu Etam Ba-Masker,” pungkasnya.
Sumber : Humas Polda Kaltim
Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top