Faktanusa.com, Balikpapan – Untuk menuju sukses tentunya harus disertai dengan perjuangan dan pengorbanan, tidak langsung instan. Itulah yang dirintis Basuki Rahmat putra seorang petani yang dilahirkan di Pangkalan Bun 20 Juni 1976 anak ke-4 dari 5 bersaudara ini.
Awalnya setelah lulus SD hijrah ke Banjarmasin Kalimantan Selatan untuk melanjutkan SMP PGRI 9 Banjarmasin. Selesai study SMP melanjutkan Sekolah Menengah Atas Analis Kesehatan di Banjar Baru.
Berbekal Ijazah Analis dengan bermodalkan tekad dan uang 20 ribu rupiah merantau ke Balikpapan Kalimantan Timur 16 Agustus1995. Kemudian memberanikan diri melamar kerja di RSU Balikpapan dan Restu Ibu salah satu rumah sakit ternama di Balikpapan. Mengabdi di Restu Ibu sejak 2995 hingga 2010.
Untuk menambah keahliannya 2004 sambil bekerja melanjutkan kuliah di Universitas Widya Gama Samarinda dan berhasil dengan gelar SKM.
Singkat kata perjalanan nasibnya 2012 telah berhasil memiliki usaha klinik kesehatan yang diberi nama Mandawai Are Clinic. Menurut Basuki Rahmat, nama Clinik Mandawai diambil dari nama desa tempat dirinya di lahirkan. Dengan maksud, agar selalu ingat kampung halaman. Are artinya banyak dari bahasa dayak.
Tidak ada kata lelah untuk menimba ilmu, itulah prinsip Basuki Rahmat. Akhirnya melanjutkan lagi kuliah di Universitas Balikpapan dengan Jurusan Magister Hukum.
Dengan sukses menjalankan usaha di bidang kesehatan, nama Basuki Rahmat semakin meroket dan populer di kalangan masyarakat Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.
Hasilnya, beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) kedaerahan terpicut untuk menjadikan Basuki Rahmat selaku pimpinan. Seperti Wakil Ketua Patelki Balikpapan, Bendahara DPC Balikpapan Laskar Pangeran Antasari, Ketua DPC Balikpapan Laskar Elang Borneo, Ketua Umum Macan Borneo dan Ketua Umum Tameng Adat Borneo sampai sekarang.
Menurut Basuki Rahmat kepada media ini Senin (10.05.2021) bergabung dalam ormas kedaerahan adalah sangat penting, karena kita dilahirkan di bumi Kalimantan. Di samping itu, kita bisa membina para generasi muda asli Kalimantan untuk diperdayakan. Sehingga mereka bisa jadi tuan di negeri sendiri, bukan jadi penonton.
Dan alhamdulillah, sejak dirinya membina selaku pucuk pimpinan di Macan Borneo banyak anggota yang sudah berhasil dikerjakan di salah satu perusahaan, disesuaikan sumber daya yang dimiliki.
Ada kata menarik yang dilontarkan Basuki Rahmat. Hidup itu saling berbagi dan memberi, tentunya dalam hal kebaikan. Maka tidak mengherankan jika Basuki Rahmat di kenal masyarakat sebagi sosok pemimpin yang sosial dan humanis.