Faktanusa.com, Balikpapan – Aksi demo yang dilakukan oleh sekumpulan anak muda yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda kota Balikpapan yang menginginkan dihentikannya kegiatan yang dilakukan Intipratama Group di Kariangau, pada Kamis (9/6/2022) lalu. Dan ini benar-benar telah ditentang oleh warga sekitar.
Dimana, Warga RT 1 dan RT 14 Kelurahan Kariangau mengaku, keberadaan Intipratama Group selama ini telah memberikan kontribusi bagi warga Kariangau, yakni memperkerjakan warga sekitar, perbaikan jalan, membangun sekolah, membuka kelompok belajar usia dini gratis, membantu perekonomian warga setempat di mana warung-warung terbuka mendapat penjualan, serta mendapat bantuan terutama penyaluran dana Corporate social responsibility (CSR).
Hal ini telah ditanggapi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Abdulloh S.Sos yang mengatakan, sebelum melakukan tindakan, sebaiknya melihat dahulu kondisi masyarakat yang membutuhkan kehidupan di daerah itu. Sisi lain ada pendemo, namun ada pula masyarakat banyak yang bergantung kehidupan dari aktivitas tersebut.
“Jadi dilihat juga lah sisi lain, kan lebih besar mudharatnya atau manfaatnya. Bagaimana sulitnya mencari pekerjaan apalagi pasca pandemi Covid-19 jika menutup aktivitas perusahaan tersebut maka bakal banyak masyarakat yang mati pencariannya jika hal itu dilakukan.” kata Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, saat dihubungi via call WhatsApp, Rabu (15/6/2022).
“Piring nasinya akan terjungkir semua disana. Jadi kita bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melihat dari segala sisi. Kalau memang lebih banyak manfaatnya tinggal kita cari solusinya, agar tidak melanggar aturan dan manfaat untuk masyarakat tetap berjalan,” imbuhnya.
Abdulloh menuturkan untuk mendapatkan solusi yang tepat akan berupaya mempertemukan ke semua pihak, agar bisa meluruskan bersama, sehingga tidak juga berdampak kepada kehidupan pencarian makan masyarakat.
“Saya sudah didatangi pihak masyarakat yang mencari manfaat di sana (warga sekitar Intipratama group), yang mengeluhkan piring nasi mereka terbalik,” ujar Abdulloh.
“Jadi jangan juga langsung main tutup. Terus yang ngasih makan mereka (warga) di sana siapa nantinya?,” tambahnya.
Ada empat pihak yang akan didudukkan dan dimediasi bersama, yakni pihak perusahaan, pekerja (warga), supir angkutan, dan aliansi pemuda. Hanya saja pihak ketiga yaitu Aliansi Pemuda masih di luar kota.
“Pihak pekerja, supir angkutan, maupun perusahaan mereka sudah siap semua bertemu berdialog dan bersolusi. Tapi pihak aliansi pemuda masih diluar kota. Jadi kami tunggu datang, baru saya atur waktunya untuk bertemu. Ayolah kita cari solusinya,” jelas Abdulloh.
“Sambil menunggu mempertemukan semuanya, pihak perusahaan untuk tetap melanjutkan aktivitasnya dahulu. Sehingga masyarakat pencari nafkahnya masih terbantukan. Kami bukan lembaga peradilan, namun lembaga mediasi untuk kepentingan rakyat banyak,” tutup Abdulloh. (*)