Tingginya Kasus Perceraian Merupakan Gambaran Ketidakdewasaan

Loading

Faktanusa.com, Sangatta – Angka perceraian yang kini kian tinggi di Kutim hingga mencapai 600 kasus perceraian mendapat perhatian tersendiri dari pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Angka tersebut tentu saja membuat banyak pihak prihatin.

Yan, Ketua Komisi D DPRD Kutim mengatakan bahwa terjadinya kasus perceraian pada dasarnya merupakan hak pribadi setiap pasangan. Kendati demikian, ia menyarankan agar tiap orang untuk berpikir lebih rasional sebelum memutuskan untuk menikah.

Yan menuturkan, bahwa kaum perempuan lebih baik berpikir matang dan jangan terlalu mudah untuk menerima tawaran untuk menikah dari seorang laki-laki, terutama jika perempuan tersebut belum mengenalnya dengan cukup baik.

“Tentang perceraian kan Ini masalah hak di setiap orang. Kita ingin agar anak-anak muda kalau mencari pasangan berpikirlah yang rasional juga jangan terutama di kalangan perempuan sangat mudah menerima tawaran seorang laki-laki kalau memang dia belum begitu mengenal dengan baik. Akhirnya terjadi perceraian. Nanti jadi pikir matang, pikir yang baik,” ujarnya.

Dari sisi anjurannya terhadap kaum laki-laki, Yan menganjurkan, “Nah terhadap laki-laki, kalau saya tidak melihat di KUA-nya. KUA itu kan sudah langkah terakhir. Kalau saya mendorong perbaikan ekonomi,” tandasnya.

Yan juga menerangkan, bahwa tugas untuk menekan tingginya angka perceraian merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat dan juga setiap lembaga. Untuk itu, ia menekankan untuk berupaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan kita, agar bisa turut mengurangi angka perceraian.

“Ya mungkin itu semua tugas dan tanggung jawab kita ya semua lapisan masyarakat, lembaga-lembaga, agama. Ini kita berupaya untuk melakukan itu supaya ke depan taraf hidup kita, kesejahteraan, angka-angka perceraian akan berkurang,” terangnya.

Yan juga menambahkan bahwa salah satu faktor lain yang menjadi alasan tingginya kasus perceraian adalah bentuk ketidakdewasaan dalam membangun keluarga.

“Saya lihat gambaran dari ketidak-dewasaan sih dalam rangka kita membangun keluarga yang lebih baik. Jadi cenderung memutuskan untuk melakukan bercerai lebih cepat,” bebernya.

Sikap tidak dewasa menurut Yan merupakan salah satu faktor yang mendorong pasangan untuk memutuskan melakukan perceraian lebih cepat. Untuk itu, penting untuk membarengi kehidupan pernikahan dengan terus mematangkan diri.ADV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top