Subdit Bintisos Ditbinmas Polda Kaltim Gelat Giat Penyuluhan Paham Radikalisme Intoleransi & Terorisme di Pondok Pesantren Baihura

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Tim Subdit Bintisos Ditbinmas Polda Kaltim hari ini Rabu (18/10/2023) sekira pukul 09.00 Wita, berlangsung kegiatan Acara Penyuluhan Pencegahan Paham Terorisme/Radikalisme dan Intoleransi bertempat di Pondok Pesantren Bairuha, Guntur Damai, Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ditbinmas Polda kaltim, AKP Tri Ekhwan jabatan Paur subdit bintibsos, menyampaikan, dalam pencegahan paham radikalisme adalah tugas dan tanggung jawab dari semua pihak serta peran dari tokoh masyarakat sangat lah dibutuhkan, menjaga bersatu dan kesatuan jangan berpecah belah serta menghindari dan perangi Narkoba.
“Jangan sampai kelompok-kelompok yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan negara Indonesia dengan menebar ancaman teror,” jelas Tri

“Bangsa generasi muda juga harus bisa memerangi dan menghindari dari Narkoba, Karena dengan narkoba bangsa kita bisa hancur masa depannya,” sambungnya.
Sementara itu, pembahasan tentang Paham Terorisme/Radikalisme dan Intoleransi disampaikan oleh Drs H. Nuryanto purnawirawan PNS direktorat dinas Polda Kalimantan Timur.
Adapun beberapa Poin penyampaian materi terkait bahaya Intoleransi, radikalisme dan terorisme serta Tahapan terorisme. “Terorisme merupakan ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas yang dapat menimbulkan korban bersifat massal,” jelas Nuryanto.

“Dan penyebabnya karena membenarkan keyakinannya dan menolak keyakinan lain, memiliki pandangan bahwa kepentingan agama di atas kepentingan bernegara serta keyakinan harus ikut serta dalam meningkatkan tujuan dan hukum agama,” lanjutnya.
Sementara karakter itu sendiri Nuryanto menjelaskan mengedepankan kekerasan dalam pencapaian tujuan, mengkafirkan pemahaman lain dan keinginan mendirikan negara sesuai dengan agama yang dianutnya.
Dari penjelasan itu semua Nuryanto menyimpulkan kalau masalah intoleransi radikalisme dan terorisme itu memang harus bener-bener dipahami semuanya bukan hanya bagi para pemimpin tapi kepada generasi penerus pun harus paham.
“Jangan sampai terjadi kehancuran di mana-mana kemudian ketidak percayaan antara sesama, hal seperti ini tidak boleh terjadi di tempat kita di Indonesia maka dari itu pemahaman intoleransi radikalisme dan terorisme harus dipahami oleh semuanya termasuk oleh para santri dan santriwan,” ucapnya.

“Dan masalah narkoba juga sudah masuk dalam penyebaran.oleh karena itu kita harus waspada terus kemudian masalah perundungan karena masalah perundungan memang sangat memprihatinkan gimana tidak, jangan sampai ada yang terjadi korbannya frustasi terus kemudian ujung-ujungnya sampai bunuh diri hal ini tidak kita harapkan, ” ujarmya.
Oleh karena itu Nuryanto berharap, masalah peruntungan tidak terjadi baik di pesantren maupun di sekolah-sekolah yang ada. (Shinta Setyana)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top