Sinergi tanpa batas dengan Pemerintah Daerah, SKK Migas bersama KKKS Wilayah Kalsul Gelar Upstream Oil & Gas Executive Meeting

Loading

Faktanusa.com, Yogyakarta – Dalam rangka memberikan update informasi kepada Kepala Daerah mengenai pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi serta memberikan gambaran umum kepada Pemerintah Daerah terkait Pembangunan Industri Hulu Migas dan peluang-peluang kedepan pada Industri Hulu Migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
SKK Migas Perwakilan Wilayah Kalimantan dan Sulawesi melaksanakan Upstream Oil and Gas Executive Meeting wilayah Kalimantan dan Sulawesi Tahun 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 10 – 11 Oktober 2023 di Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri Kepala Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota), dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dari wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyelaraskan visi dan misi dari SKK Migas dengan Pemerintah Daerah penghasil migas untuk targert Pemerintah RI dalam memproduksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pe hari di tahun 2023.
“Industri hulu migas tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari Pemerintah Daerah. Keberadaan industry hulu migas turut berperan dalam mendukung pembangunan daerah berkelanjutan. Artinya sinergi haruslah berjalan dengan harmonis”. Ujar Azhari Idris selaku Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi
Dalam kegiatan bertema Sinergi Industri Hulu Migas bersama Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pembangunan Daerah Berkelanjutan itu juga dihadiri Kepala daerah dan pimpinan OPD daerah penghasil migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Masifnya pembangunan didaerah tentunya membuka peluang untuk pemanfaatan energi khususnya gas dalam menunjang kelangsungan industry.
Pembangunan beberapa smelter di wilayah Kalimantan dan Sulawesi tentunya memberikan peluang terhadap penyerapan gas yang dimiliki hulu migas dalam mendukung kelangsungan industri tersebut.
Pemerintah daerah tentunya berperan dalam mengundang ataupun menghadirkan investor di daerah. Dengan terjaminnya keberadaan pasokan energy tentunya membawa daya tarik terhadap investor dalam membuka lahan industry di wilayah penghasil migas tersebut. Tidak hanya secara otomatis mendatangkan DBH bagi daerah penghasil namun juga memberikan multiflier efek positif lainnya. Misal PI 10%, pajak daerah, peyerapan tenaga kerja, pelibatan vendor lokal serta manfaat lainnya.
Tantangan Isu global serta tren pembahasan transisi energy menjadi tantangan dan peluang bagi industry hulu migas. Industri hulu migas sampai saat ini masih turut andil dalam memberikan kontribusi terhadap negara. Tentunya dengan kontribusi tersebut industi hulu migas masih harus didukung keberadaannya. Industri hulu migas masih berperan dalam proses transisi energi.
Bahkan Gas digadang gadang menjadi produk unggulan Industri Hulu Migas kedepannya dalam mendukung proses transisi energi. Hingga tahun 2050 nantinya proyeksi Dewan Energi Nasional (DEN), penggunaan migas secara volume masih terus meningkat hingga 139% untuk minyak dan naik 298% untuk konsumsi gas. Energi gas meningkat sebagai agen transisi energi.
SKK Migas bersama KKKS Kalsul terus berupaya dalam mempertahankan laju produksi. Masifnya target tahun 2023 untuk pengeboran eksploitasi sebanyak 262 pengeboran dan pengeboran Eksplorasi sebanyak 14 pengeboran di wilayah Kalsul menunjukan komitmen SKK Migas bersama KKKS Kalsul untuk menemukan cadangan cadangan baru dan pengembangannya. paling tidak upaya pengeboran ini mampu mengurangi natural decline yang pasti terjadi.
Saat ini pemanfaatan Gas di Wilayah Kalsul didominasi pada pemenuhan kebutuhan domestic dalam hal Pemenuhan kebutuhan pabrik pupuk, petrokimia, kelistrikan serta jaringan gas rumah tangga. Termasuk kedepannya proyek RDMP Kilang Pertamina Balikpapan yang turut menyerap produksi Gas dari wilayah Kalsul. Ditambahlagi peluang gas sebagai energi dalam pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Disampaikan Rayendra Sidik, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi, “Gas Bumi sebagai komoditi memiliki nilai sangat strategis, Gas bumi mendukung ketahanan energi, mendukung pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi dan penguatan industry dalam negeri mendukung pengembangan energi terbarukan dan transisi energi serta sebagai sumber penerimaan negara”.
Potensi gas di wilayah Kalsul masih sangat berpotensial, hal ini dilihat dari potensi WK Eksplorasi yang berasal WK East Ganal yang memiliki pasokan 152 MMSCFD yang targetnya akan onstream pada 2028 serta WK Nort Ganal dengan pasokan 363 MMSCFD yang ditargetkan akan onstream pada 2029. Belum lagi pengembangan proyek laut dalam IDD yang diharapkan memiliki potensi cadangan yang cukup baik kedepannya.
Kegiatan juga menghadirkan Perwakilan dari Pemkab Kukar dan Pemkab Wajo yang memberikan pengalaman sharing bagaimana bersinergi dengan industri hulu migas. Pengalaman sinergi yang sudah terjalin dengan baik di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Wajo dapat menjadi referensi dan inpirasi dalam mengimplementasikan sinergi antara Pemerintah Daerah dengan Industri Hulu Migas.
Kegiatan Executive Meeting ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan SKK Migas bersama KKKS Kalsul. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan yang ada kaitannya dengan hulu migas serta mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah terhadap kelancaran Industri hulu migas serta menjadi triger untuk sinergi yang lebih baik lagi. Keberhasilan Industri Hulu Migas, Keberhasilan Kita Bersama.
Humas SKK Migas
Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top