Silpa Proyek MYC Kutai Timur Bukti Perencanaan Buruk, Faizal Rachman: Merugikan Masyarakat

Loading

Faktanusa.com, Sangatta – Faizal Rachman, anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, menyoroti temuan Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) yang besar dalam proyek-proyek Multi Years (MYC) di wilayahnya. Hal ini, menurutnya, mengindikasikan banyak pekerjaan yang tidak berjalan sesuai rencana.

“Silpa yang besar ini menunjukkan bahwa banyak pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan awal. Contohnya, Silpa proyek Pelabuhan Kenyamukan mencapai 43 miliar rupiah,” ungkap Faizal.

Faizal menambahkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat ini sedang melakukan evaluasi untuk menentukan sejauh mana anggaran murni yang terdapat Silpanya.

“BPKAD akan segera melaporkan hasil evaluasi tersebut, dan kita akan mengetahui persentase penyelesaian proyek MYC,” ucapnya.

Lebih lanjut, Faizal mengkritik skema MYC yang sering kali tidak memberikan hasil maksimal dan menimbulkan risiko finansial, bahkan merugikan masyarakat.

“Skema MYC berisiko mengakibatkan progres fisik tidak mencapai 100%, dan masyarakat yang ultimately dirugikan,” jelas Faizal.

Menurut Faizal, skema MYC memiliki risiko besar dan sering kali menimbulkan gesekan antara pihak pemerintah dan kontraktor yang telah sama-sama menyepakati skema ini.

“Jika proyek tidak selesai 100%, kontraktor tidak akan dibayar karena dananya tidak tersedia,” ujarnya.

Faizal menegaskan perlunya pemikiran ulang dalam penerapan skema MYC untuk masa depan infrastruktur di Kutai Timur.ADV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top