Faktanusa.com, Balikpapan – Terkait pernyataan Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyatakan akan membagikan seragam bagi siswa SD dan SMP tahun ajaran baru. Namun sampai hari ini, orang tua siswa belum dapat kepastian kapan dapat menerima seragam yang dijanjikan, padahal tahun ajaran baru sudah dimulai tanggal 11 Juli 2022 lalu.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Parlindungan Sihotang. Parlindungan mengatakan, seragam gratis harusnya sudah bisa dinikmati para siswa pada saat ajaran baru telah dimulai.
Diketahui, bahwa program seragam gratis merupakan janji kampanye serta masuk dala Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
“Masalah keterlambatan ini sebetulnya bisa diantisipasi di awal RPJMD bukan baru minggu kemarin dibuat. Sudah ada itu dokumen segala macam dipersiapkan sehingga tidak ada keterlambatan.” kata Parlindungan. Kamis (14/7/2022).
Parlindungan menjelaskan belum mengetahui alasan terjadinya pergeseran anggaran Pemkot Balikpapan pengadaan seragam gratis bahkan Ia menyayangkan seragam gratis tak juga terealisasi saat siswa telah mengikuti ajaran baru, tapi muncul pergeseran anggaran dari semula Rp19,6 miliar naik menjadi Rp 23 miliar.
“Saya sendiri di Komisi IV belum ada penyampaian kenapa ada pergeseran anggaran dari 19,6 miliar ditambah menjadi Rp 23 miliar sekian,” ujarnya.
Anggota komisi IV DPRD kota Balikpapan Parlindungan menganggap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah lalai mempersiapkan tahun ajaran baru 2022, Diketahui siswa yang masuk sekolah baru dilakukan pengukuran dan persiapan lainnya.
“Sebetulnya kalau mau di awal pemerintah itu sudah harus misalnya tunjuk beberapa penjual baju seragam sekolah yang sudah diusulkan spek dari awal, begitu daftar ulang si anak ditanya ukuran baju, misal ukuran L atau XL sudah begitu tahu bisa ambil disana.” jelas Parlindungan.
“Karena janji tapi belum mempersiapkan sistem, pelajaran masyarakat mengeluarkan biaya lagi untuk beli seragam, berarti ini bukan solusi, kan nggak ada yang gratis berarti.” pungkasnya.