Faktanusa.com, Balikpapan, – Suasana meriah mewarnai kawasan wisata kuliner Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat, Sabtu malam (13/9). Kemeriahan itu bukan tanpa alasan. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Baru Ilir resmi meluncurkan kegiatan bertajuk “Gebyar UMKM Merdeka”, sebuah program yang dirancang sebagai ajang promosi sekaligus pemberdayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Acara ini dibuka secara resmi oleh perwakilan Wali Kota Balikpapan, yaitu Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Balikpapan, Neni Dwi Winahyu, yang ditandai secara simbolis melalui prosesi pemotongan tumpeng. Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama delapan hari ke depan, dengan berbagai acara yang menyasar pelaku UMKM, masyarakat umum, hingga komunitas seni dan budaya.

Dalam sambutannya, Neni Dwi Winahyu menyampaikan apresiasi atas inisiatif LPM Kelurahan Baru Ilir dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, pemberdayaan UMKM adalah bagian penting dari pembangunan ekonomi daerah. Pemerintah Kota Balikpapan, melalui berbagai kebijakannya, terus berkomitmen untuk mendorong tumbuhnya wirausaha lokal yang tangguh dan mandiri.

“Kami menyampaikan salam dan apresiasi dari Wali Kota Balikpapan kepada seluruh panitia pelaksana dan masyarakat yang terlibat. UMKM adalah tulang punggung ekonomi, dan kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha,” ujar Neni.

Pembukaan Gebyar UMKM Merdeka juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan pemangku kepentingan di wilayah Balikpapan Barat. Terlihat hadir Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, anggota DPRD Balikpapan, perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala RS Sayang Ibu, Kapolsek Balikpapan Barat, Danramil, jajaran Bhabinkamtibmas dan Babinsa, Ketua LPM Kota Balikpapan, para lurah se-Balikpapan Barat, Camat Balikpapan Barat, serta ketua RT dan pengurus LPM dari Kelurahan Baru Ilir.

Kehadiran mereka menunjukkan tingginya perhatian terhadap pengembangan UMKM sebagai salah satu pilar penguatan ekonomi masyarakat.

Ketua LPM Kelurahan Baru Ilir, Taufik Qul Rahman, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, mulai dari jajaran pemerintah hingga masyarakat setempat.

“Ini adalah hasil kerja bersama. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari semua pihak, khususnya rekan-rekan di LPM yang telah bekerja keras menyiapkan program ini. Semangat kolaborasi inilah yang membuat acara ini bisa terwujud,” ungkap Taufik.

Ia juga menjelaskan bahwa Gebyar UMKM Merdeka bukan sekadar bazar atau acara seremonial, namun memiliki muatan edukatif dan budaya yang kental.

Selama delapan hari pelaksanaan, Gebyar UMKM Merdeka akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik. Salah satu yang paling dinanti adalah kegiatan Car Free Day yang akan digelar pada Minggu pagi (14/9) pukul 07.00 WITA. Selain itu, masyarakat juga dapat menikmati beragam program lainnya seperti, Bazar produk UMKM lokal, Talk show dan diskusi seputar kewirausahaan, Lomba menyanyi untuk umum, pertunjukan seni dan budaya lokal, area kuliner khas Balikpapan.

Semua kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat, sekaligus memberikan ruang promosi yang lebih luas bagi para pelaku usaha kecil.

Kegiatan ini dipusatkan di kawasan Plaza Bunsay, Kebun Sayur Balikpapan, yang dikenal sebagai salah satu titik keramaian di Balikpapan Barat. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Selain strategis, kawasan ini juga memiliki makna penting. Dimana wilayah tersebut dikenal dengan Kota Tua Balikpapan, yang berpotensi besar sebagai pusat kegiatan ekonomi rakyat.

Ketua LPM pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen Plaza Bunsay yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

Gebyar UMKM Merdeka menjadi bukti bahwa semangat kolaborasi antara masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah masih sangat kuat di Kota Balikpapan. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir wirausaha baru yang tidak hanya mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi juga berdaya saing di tingkat nasional.

Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat identitas lokal melalui produk dan budaya yang dihadirkan oleh masyarakat sendiri. Karena sejatinya, kemandirian ekonomi dimulai dari akar rumput, dari kampung, dari kelurahan, dan dari tangan-tangan kreatif warga kota. (Adv/Mn/**)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *