Semangat Petani dan Nelayan Kaltim Menggelora di Taman Budaya Sendawar Kutai Barat

Loading

Faktanusa.com, Kutai Barat – Lebih dari 1.700 petani dan nelayan dari seluruh penjuru Kalimantan Timur berkumpul di Taman Budaya Sendawar, Kutai Barat, Sabtu (21/6/2025).

Mereka hadir dalam acara PEDA (Pertemuan dan Dialog Agraria) yang menjadi ajang penting dalam memperkuat sinergi dan semangat menuju kemandirian pangan di wilayah tersebut.

Kegiatan yang digelar secara besar-besaran ini mendapat dukungan penuh dari DPRD Kalimantan Timur. Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Wakil Ketua DPRD Ekti Imanuel, serta anggota DPRD Yonavia hadir langsung untuk memberikan dukungan moral kepada para petani dan nelayan yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan daerah.

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PEDA bukan sekadar sebuah pertemuan biasa, melainkan momentum strategis untuk mengaktualisasikan potensi para pelaku utama pangan, yakni petani dan nelayan. Ia menekankan bahwa kegiatan ini menjadi ruang yang tepat untuk mempererat sinergi antar daerah, yang sangat diperlukan guna mempercepat langkah menuju swasembada pangan.

“Peda ini bukan hanya kumpul-kumpul. Ini bukti semangat petani dan nelayan untuk berdiri di garda depan kemandirian pangan,” ujar Ekti Imanuel yang juga merupakan legislator dari daerah pemilihan Kutai Barat-Mahakam Ulu.

Dalam acara tersebut, para peserta tidak hanya berkumpul untuk berdiskusi, tapi juga melakukan berbagai kegiatan simbolis yang menggambarkan kerja nyata di lapangan. Mulai dari penandatanganan prasasti sebagai bentuk komitmen bersama, peninjauan lokasi tanam tumbuh yang menjadi pilot project pertanian berkelanjutan, hingga panen bersama yang menjadi simbol keberhasilan dan harapan masa depan.

Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud turut menyatakan apresiasi atas antusiasme para petani dan nelayan yang terus berjuang menguatkan sektor pangan. Ia menegaskan bahwa peran DPRD bukan hanya sebagai pengawas dan pembuat kebijakan, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam mendorong kemajuan pertanian dan perikanan yang berbasis kearifan lokal dan teknologi tepat guna.

Anggota DPRD Yonavia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan. “Kita harus terus memupuk semangat gotong royong dan inovasi di sektor pertanian dan perikanan agar mampu menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

PEDA bukan hanya menjadi ajang temu, melainkan juga panggung masa depan bagi pertanian dan perikanan Kalimantan Timur yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pemicu semangat bagi seluruh pelaku utama pangan untuk terus meningkatkan produktivitas dan inovasi, sekaligus memperkuat jaringan sinergi antar daerah.

Dengan tekad kuat dan kerja sama yang erat, Kaltim optimistis bisa mencapai swasembada pangan yang tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi sumber pasokan pangan bagi daerah lain di Indonesia. (Adv/**)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top