Faktanusa.com, Balikpapan – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle menggelar reses dengan masa persidangan ke II tahun 2022, yang melaksanakan di Gedung Serba Guna Kelurahan Manggar Baru, tepatnya di depan kantor Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur. Senin (20/6/2022).
Reses tersebut dihadiri oleh Camat Balikpapan Timur, Lurah Manggar Baru, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Perwakilan dari Perumda Tirta Manuntung atau PDAM Kota Balikpapan Kepala Puskesmas Manggar Baru, LPM Manggar Baru serta para undangan Ketua RT se Kelurahan Manggar Baru.
Adapun masukan dan usulan masyarakat, dalam reses ini diantaranya pendidikan, jalan, banjir, dan termasuk program Pemerintah pusat Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Tidak lepas dari MBR, untuk persoalan pengadaan air bersih saja jadi perhatian buat kita semua. Sudah beberapa tahun usulannya sampai detik sekarang, tidak ada terealisasi. Begitu juga dengan ironis bahwa sudah ada pipa induk tapi belum akan kesana,” ujar Sabaruddin Panrecalle, kepada awak media ini.
“Kami sebagai anggota DPRD Kota Balikpapan akan turut mendengarkan aspirasi kepada semuanya dari tahun ke tahun hingga dari reses ke reses semua puluhan ini saya pikir mungkin ada perubahan, memang tidak ada habisnya. ” tuturnya.
“Namanya usulan, tapi tidak mungkin direalisasikan. Mungkin sebagai prioritas, dengan berjumlah 10 prioritas tidak semuanya dianggarkan sebanyak 10, oleh karenanya kita sadar bahwa kemampuan dan kekuatan pemerintah daerah yang menyangkut masalah keuangan kita ini terbatas,” sambungnya.
Terkait MBR Sabaruddin menjelaskan MBR adalah masyarakat berpenghasilan rendah, ini program Pemerintah pusat yang harus disampaikan kepada daerah seyogyanya, seharusnya dan sewajibnya. Kepala daerah itu wajib mengetahui persoalan tersebut dan wajib mengsosialisasikan kepada masyarakatnya, baik itu melalui dari Kecamatan, Kelurahan, juga LPM, serta kepada para tokoh masyarakat dan para ketua RT setempat.
“Ini saja ada miskomunikasi, ketidak tahuannya. Bahkan Lurah sendiri bahwa dia tidak menerima data-data itu, program MBR itu, kan ironis kalau semacam kayak gitu, oleh karenanya mungkin sempat ada suara tendensi kencang, dikarenakan ada miskomunikasi,” ungkapnya
“MBR khusus untuk di wilayah Balikpapan Timur tadi sudah dijelaskan dari perwakilan Perumda Tirta Manuntung Kota Balikpapan, untuk tahun 2021 itu ada berapa ribu tapi ini dibagi di empat Kelurahan di wilayah Balikpapan Timur.” Jelas Sabaruddin.
“Kalau di Kelurahan Manggar Baru sendiri informasi kurang lebih sekitar 500an yang mendapatkan program MBR” ujarnya.
Sabaruddin menambahkan untuk mendapatkan syarat MBR, salah satunya orang yang di bawah garis rata-rata, seperti listrik di bawah 1300 VA. Kalau ada program MBR, masyarakat tidak memenuhi syarat itu, masyarakat itu menerima, bahwa itu perlu patut dievaluasi,” kata Sabaruddin.
