Romadhony Sebut Program RLH Harus Perhatikan Bahan Bangunan

Loading

Faktanusa.com, Samarinda – Pemerintah Rumah Layak Huni (RLH) resmi di jalankan Pemprov Kaltim, hal ini tentu sangat membantu masyarakat.
Pujian demi pujian pun didapatkan atas berjalannya program ini, kendati demikian tetap ada catatan.
Seperti yang disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Romadhony Putra Pratama, dia mengatakan program RLH juga harus memperhatikan kualitas bahan bangunan yang digunakan.
“Saya pernah mendengar keluhan dari warga di daerahnya yang merasa kecewa dengan bahan baku yang tidak sesuai standar.i,” kata Romadhony saat ditemui wartawan, Selasa (24/10/2023).

Maka, harus ada pengawasan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar bahan bangunan yang digunakan berkualitas dan tidak mudah rusak. Saya melihat ada kemajuan dalam hal ini, tapi masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Romadhony juga memberikan apresiasi kepada beberapa perusahaan yang turut andil dalam program RLH melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Ia menilai bahwa hal tersebut menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap pembangunan daerah.
“Kami dari DPRD selalu mendorong perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah, terutama dalam bidang kesejahteraan sosial. Alhamdulillah, ada banyak perusahaan yang merespons permintaan kami dan membantu program RLH,” tuturnya.
Menurut Romadhony, program RLH sangat penting bagi masyarakat karena dapat meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan mereka. Ia menjelaskan bahwa rumah layak huni harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
“Rumah layak huni itu minimal memiliki luas 36 meter persegi, terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, dapur, kamar mandi, dan WC. Selain itu, rumah juga harus dilengkapi dengan sumber air bersih, listrik, dan ventilasi yang baik,” paparnya.
Dari data Dinas PUPR-Pera Kaltim, target pembangunan 25 ribu unit RLH untuk keluarga miskin sejak tahun 2019 hingga 2023 telah tercapai. Bahkan, jumlah RLH yang dibangun dan direhabilitasi mencapai 25.539 unit, termasuk yang berasal dari dana CSR perusahaan. (ADV/**)
Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top