
Faktanusa.com, Balikpapan – Kantor Wilayah Kementerian imigrasi dan pemasyarakatan Kalimantan Timur terus memperkuat sinergi dengan mitra strategis dalam mendukung kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP). Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kunjungan Yayasan Srikandi Merah Putih ke sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah Balikpapan, yang didampingi langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Kaltim, Hernowo Sugiastanto.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dengan Yayasan Srikandi Merah Putih, yang berfokus pada peningkatan nilai tambah dan eksposur produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hasil karya warga binaan. Sinergi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran produk, sekaligus membuka peluang baru bagi WBP untuk berkontribusi dalam penguatan ekonomi kreatif nasional.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan disambut antusias oleh para kepala UPT Pemasyarakatan di wilayah Balikpapan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan yang menampilkan berbagai produk unggulan hasil karya warga binaan. Di antaranya pabrik roti Paris Bakery, pembuatan paving block dan bata, serta pengelolaan lahan di area Beruanggang yang dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan di lingkungan Lapas.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian imigrasi dan pemasyarakatan Kalimantan Timur, Hernowo Sugiastanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap kreativitas dan kerja keras warga binaan dalam menciptakan produk bernilai ekonomi. “Produk-produk warga binaan memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar. Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun kerja sama dengan pihak swasta agar mereka memiliki kesempatan yang sama seperti pelaku UMKM pada umumnya,” ujarnya. Kamis (13/11/2025).

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan, Edy Susetyo, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi warga binaan melalui berbagai program pembinaan produktif.
“Melalui kerja sama seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan memiliki potensi dan keterampilan yang layak diapresiasi. Kami dorong mereka untuk menghasilkan karya yang bernilai jual, agar setelah bebas nanti bisa mandiri dan tidak kembali ke perilaku lama,” ungkap Edy.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut sekaligus menjadi momentum untuk memperluas jejaring pemasaran produk hasil pembinaan. “Kami berharap produk-produk dari Lapas Balikpapan dapat dikenal lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional,” tambahnya.

Dengan dukungan pemerintah dan mitra strategis, produk UMKM warga binaan diharapkan dapat terus berkembang, berdaya saing, dan menjadi bagian dari kontribusi nyata Pemasyarakatan dalam membangun bangsa melalui karya dan kemandirian. (Shinta/**)
![]()



