
Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyiapkan sembilan langkah strategi percepatan ekonomi untuk memperkuat kinerja pembangunan daerah sekaligus mendukung target nasional mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029. Strategi tersebut dirumuskan melalui pembentukan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Noviari Noor, mengatakan bahwa tim ini akan menjalankan tugas konkret di berbagai sektor prioritas, termasuk penguatan anggaran, stabilitas harga kebutuhan pokok, peningkatan investasi, dan produktivitas sektor unggulan daerah.
“Kami telah membentuk tim percepatan pertumbuhan ekonomi, yang akan melaksanakan sembilan langkah konkret mendongkrak ekonomi daerah,” ujar Noviari di Sangatta, Kamis (27/11/2025).
Menurutnya, pelaksanaan strategi tersebut akan memastikan roda ekonomi Kutai Timur bergerak lebih cepat dan tepat sasaran, mengingat tantangan ekonomi nasional dan daerah masih cukup dinamis.
Noviari menjelaskan, sembilan langkah prioritas yang menjadi fokus percepatan ekonomi meliputi:
- Pengawalan realisasi APBD secara cepat dan tepat, baik dari sisi belanja pembangunan maupun layanan publik.
- Percepatan investasi daerah, dengan membuka ruang lebih luas bagi sektor swasta dan mendorong kerja sama ekonomi saling menguntungkan.
- Percepatan realisasi proyek infrastruktur pemerintah, termasuk akses jalan, fasilitas layanan publik, dan pembangunan wilayah tertinggal.
- Pengendalian harga barang kebutuhan pokok, melalui koordinasi rutin pengendalian inflasi lintas sektor.
- Pengawasan pencegahan praktik ekspor dan impor ilegal, terutama di sektor sumber daya alam.
- Perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat, melalui program peningkatan keterampilan dan penyediaan lapangan kerja baru.
- Penguatan dan pengembangan usaha lokal, baik UMKM maupun industri berbasis potensi desa.
- Kemudahan layanan perizinan usaha, guna mempercepat pertumbuhan iklim investasi dan wirausaha.
- Peningkatan produktivitas sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan sesuai karakteristik ekonomi setiap wilayah.
“Sembilan langkah itu harus menjadi fokus bersama antara tim dan seluruh perangkat daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat lebih cepat,” tegas Noviari.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kutai Timur, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2025 tercatat 9,82 persen, angka yang berada jauh di atas rata-rata nasional.
Namun, meski pertumbuhan relatif tinggi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kutim masih berkisar 6,75 persen, menunjukkan perlunya penguatan sektor hilirisasi untuk memberikan manfaat ekonomi lebih merata bagi masyarakat.
Noviari mengatakan percepatan ekonomi Kutim turut diarahkan untuk mendukung target nasional. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2025 berada di angka 5,12 persen, masih perlu dorongan dari daerah penggerak ekonomi seperti Kutim.
“Secara nasional menargetkan pertumbuhan di angka 8 persen hingga 2029. Jadi setiap daerah harus terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik secara makro maupun mikro,” jelasnya.
Lebih lanjut, Noviari menegaskan bahwa Pemkab Kutim akan terus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, pemerintah desa, dunia pendidikan, dan komunitas ekonomi masyarakat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus berkolaborasi agar pertumbuhan ekonomi Kutai Timur dapat terus meningkat secara berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pemkab Kutim optimistis bahwa melalui strategi yang terukur, penguatan infrastruktur ekonomi, dan pengembangan sektor hilirisasi, Kutai Timur dapat menciptakan pertumbuhan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat serta membuka peluang ekonomi di tingkat desa dan kecamatan. (Adv/Shin/**)
![]()



