
Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana mengingatkan masyarakat agar tidak mengambil tindakan pemadaman secara mandiri tanpa keahlian dan perlengkapan yang memadai. Imbauan ini disampaikan untuk melindungi warga dari risiko keselamatan serta memastikan bahwa penanganan kebakaran dilakukan oleh tenaga profesional yang telah terlatih dan mengikuti prosedur baku.
Anggota DPRD Kutai Timur, Pandi Widiarto, yang turut membidangi sektor kebencanaan, menegaskan bahwa setiap operasi pemadaman memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang ketat. Prosedur ini dirancang untuk meminimalkan risiko cedera dan memastikan penanganan kebakaran berlangsung efektif.
“Penanganan secara teknis di pemadam kebakaran itu memiliki prosedurnya,” tegas Widiarto. Senin (17/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa pemadaman api merupakan tugas profesional yang membutuhkan pemahaman teknis mendalam, mulai dari klasifikasi jenis kebakaran, penggunaan alat pelindung diri (APD), teknik pemadaman yang tepat, hingga koordinasi tim yang solid. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut memerlukan pelatihan berjenjang dan pengalaman lapangan untuk dapat dilakukan dengan aman.
Karena itu, Widiarto menekankan bahwa langkah paling tepat bagi masyarakat saat terjadi kebakaran adalah segera melakukan pelaporan melalui nomor darurat yang telah disediakan. Menurutnya, tindakan spontan warga tanpa pelatihan justru dapat memperburuk keadaan serta berpotensi menimbulkan korban tambahan.
“Masyarakat tidak seharusnya langsung. Sebab hal itu tidak sembarangan,” ujarnya.
Penegasan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pemadaman kebakaran bukanlah tindakan yang bisa dilakukan secara instingtif atau tanpa persiapan. Situasi kebakaran bersifat sangat dinamis dan penuh risiko, sehingga intervensi dari individu yang tidak berkompeten dapat mengakibatkan cedera serius atau bahkan kematian.
Widiarto juga mengingatkan bahwa niat baik membantu dalam kondisi darurat harus tetap dibarengi pertimbangan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Tanpa keterampilan yang memadai, seseorang dapat dengan cepat berubah dari penolong menjadi korban.
“Sebab ditakutkan mereka jadi pahlawan malah jadi korban,” pungkasnya.
Melalui imbauan ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berharap masyarakat semakin memahami pentingnya mengutamakan keselamatan diri dan menyerahkan penanganan kebakaran kepada pihak yang berwenang. Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan sistem penanggulangan kebakaran yang lebih aman, efektif, dan profesional di seluruh wilayah Kutai Timur.
![]()



