Pemerintah Kembali Mendistribusikan Bibit Ternak Produktif Kepada Petani Lokal

Loading

Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kembali mendistribusikan bibit ternak produktif kepada petani lokal. Program ini bertujuan untuk mengembangkan sektor peternakan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, Faizal Rachman, Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, menegaskan kepada penerima bantuan agar tidak menjual bibit ternak tersebut sebelum mencapai tingkat produktivitas yang diinginkan.

Faizal Rachman menyatakan pentingnya memanfaatkan bantuan bibit ternak dengan sebaik-baiknya demi kepentingan masyarakat dan daerah. Ia memperingatkan bahwa menjual bibit ternak sebelum mencapai produktivitas dapat dikenai sanksi pidana.

“Saya ingatkan kepada teman-teman kalau bibit produktif itu dijual maka harus siap-siap dipidanakan. Saya sudah tegaskan bahwa bibit tersebut diperlukan oleh masyarakat dan harus dipertanggungjawabkan. Kita maunya bibit ini untuk daerah kita dan jangan dulu dijual supaya bisa berkembang,” ucap Faizal Rachman.

Ia menekankan perlunya membentuk mentalitas petani agar tidak tergoda menjual bibit ternak demi keuntungan cepat. Ia juga menyebutkan bahwa dinas terkait telah memastikan distribusi bibit ternak sampai kepada petani yang benar-benar membutuhkan.

“Bantuan ini disampaikan oleh dinas terkait, dan saya tanyakan sudah sampai atau tidak ke tangan para petani. Mereka sudah mendapatkannya, jadi saya harap ini bisa dirawat. Kalau memang sakit, dipelihara sendiri. Kalau ada yang tidak memungkinkan untuk diselamatkan dan mati, segera dilaporkan,” ujar Faizal.

Faizal menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan hukum terhadap petani yang terbukti menjual bibit ternak sebelum mencapai produktivitas. Ia menyoroti perilaku sejumlah petani yang segera menjual bibit ternak setelah menerima bantuan, yang menghambat tujuan program tersebut.

“Tetapi kalau ada yang ketahuan dapat bantuan dari pemerintah dan menjual bibit ini sebelum produktif, hanya untuk keuntungan langsung, maka akan kita pidanakan. Ini tidak baik. Kalau kita tidak berikan efek jera, kita takutkan ini menjadi kebiasaan buruk. Orang lain akan mengikuti, dapat bantuan, tidak diapa-apain, langsung dijual, dan begitu terus setiap tahunnya,” ungkap Faizal.

Ia berharap langkah tegas ini akan mendorong para petani untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola bibit ternak yang diterima. Ia optimis bahwa melalui kerjasama yang baik antara pemerintah dan petani, sektor peternakan di Kutai Timur akan berkembang pesat dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.

“Kita ingin melihat peternakan lokal kita berkembang dan mandiri. Ini adalah langkah penting menuju kemajuan yang lebih besar. Semua harus berkontribusi dan menjalankan tanggung jawab dengan baik,” jelas Faizal Rachman.

Dengan program bantuan bibit ternak ini, diharapkan para peternak di Kutai Timur dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan ekonomi daerah.ADV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top