
Faktanusa.com, Balikpapan — Rencana pembangunan Rumah Sakit di wilayah Balikpapan Timur akhirnya mendapat titik terang setelah Pemerintah Kota Balikpapan memastikan proyek tersebut akan direalisasikan pada tahun anggaran 2026. Kepastian ini disambut penuh optimisme oleh warga dan wakil rakyat daerah setempat, mengingat kebutuhan fasilitas kesehatan di kawasan timur kota dinilai semakin mendesak.
Anggota DPRD Kota Balikpapan Suriani, yang juga merupakan anggota Komisi II dari Partai Golkar sekaligus perwakilan Daerah Pemilihan Balikpapan Timur, menyampaikan bahwa penegasan pemerintah mengenai pembangunan rumah sakit menjadi angin segar setelah bertahun-tahun masyarakat menunggu kepastian.
“Alhamdulillah, tadi sudah ditegaskan Pak Wakil Wali Kota. Insya Allah dibangun. Ini yang selama ini kami tunggu,” ujar Suriani, Kamis (20/11/2025).
Suriani menilai keberadaan rumah sakit di Balikpapan Timur bukan lagi sebatas wacana, tetapi kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan penduduk di kawasan tersebut meningkat signifikan seiring semakin terbukanya akses dan geliat ekonomi menuju wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Sayang kalau Balikpapan Timur belum punya rumah sakit sendiri, karena jumlah penduduk terus bertambah dan kebutuhan layanan kesehatan semakin besar. Apalagi arus pendatang terus meningkat sejak akses menuju IKN diperbaiki,” tuturnya.
Selama ini, warga Balikpapan Timur harus menempuh perjalanan relatif jauh ke rumah sakit di pusat kota untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan. Selain menyulitkan warga, kondisi tersebut juga berpotensi menghambat penanganan pasien darurat yang membutuhkan kecepatan tindakan.
Karena itu, Suriani menekankan bahwa rumah sakit menjadi kebutuhan prioritas yang berpengaruh langsung terhadap keselamatan dan kualitas hidup masyarakat.
Ia berharap pembangunan dapat dimulai segera pada 2026 sesuai rencana yang disampaikan pemerintah agar manfaatnya bisa dirasakan secepat mungkin. Suriani menilai, meskipun terdapat kendala pemenuhan lahan, solusi desain vertikal atau pembangunan gedung bertingkat bisa menjadi pilihan realistis.
“Mudah-mudahan bisa dibuat beberapa lantai agar tetap memenuhi kebutuhan warga meski lahan terbatas. Saya optimistis ada solusi terbaik, karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.
Selain memenuhi layanan kesehatan, Suriani memandang rumah sakit baru akan membawa dampak ekonomi positif. Menurutnya, keberadaan fasilitas kesehatan skala kota di kawasan tersebut dapat memperkuat pengembangan sektor pariwisata, terutama wisata pantai yang terus digarap Pemerintah Kota dalam beberapa tahun terakhir.
“Rumah sakit ini bisa menjadi pendukung aktivitas pariwisata dan akan memicu kemajuan kawasan timur secara keseluruhan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menyampaikan bahwa Pemerintah Kota telah menyiapkan alokasi anggaran senilai Rp48–50 miliar untuk tahap awal pembangunan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memulai pekerjaan konstruksi gedung dasar yang ditargetkan mulai pada tahun 2026.
Tahapan pembangunan direncanakan dilakukan secara bertahap menyesuaikan kemampuan fiskal daerah yang saat ini tengah beradaptasi dengan penurunan Dana Transfer dari pemerintah pusat.
Suriani berharap proses lelang dan persiapan teknis dapat berjalan lancar sehingga pekerjaan fisik bisa segera dimulai tanpa penundaan.
“Harapannya awal tahun depan sudah mulai action, supaya warga Balikpapan Timur tidak lagi harus bergantung pada rumah sakit di wilayah lain,” tegasnya.
Seiring pembangunan bertahap yang mulai berjalan di semua wilayah kota, Suriani menegaskan pentingnya pemerataan layanan agar pembangunan tidak terpusat hanya di kawasan kota lama dan pusat bisnis.
“Pemerataan layanan adalah kebutuhan dasar warga. Negara hadir ketika pelayanan publik dirasakan dekat dan mudah dijangkau, terutama dalam hal kesehatan,” pungkasnya.
Dengan adanya kepastian pembangunan ini, masyarakat Balikpapan Timur menaruh harapan besar bahwa isu ketersediaan fasilitas kesehatan yang selama ini menjadi keluhan utama akhirnya menemukan penyelesaian konkret. (Adv/**)
![]()

