Faktanusa.com, Sangatta – Pembangunan pelabuhan di Kutai Timur memasuki fase baru yang menitikberatkan pada kualitas layanan dan pengalaman pengguna. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Faizal Rachman, menegaskan bahwa infrastruktur pelabuhan yang modern tidak hanya diukur dari kemegahan fisiknya, tetapi dari sejauh mana ia dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi bagi semua penggunanya.

Faizal menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas pelabuhan harus dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk menciptakan sebuah sistem logistik dan transportasi yang andal dan manusiawi. Setiap pembangunan infrastruktur, menurutnya, harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur, tidak hanya sekadar menambah jumlah gedung atau dermaga.

“Pelabuhan, infrastruktur, kenyamanan itu kan dibangun karena yang paling terpenting untuk mempersiapkan kita untuk pelabuhan,” ujar Faizal. Kamis (20/11/2025)

Pernyataan ini menekankan bahwa kenyamanan adalah fondasi dari sebuah pelabuhan yang berfungsi optimal. Sebuah pelabuhan yang nyaman tidak hanya akan meninggalkan kesan positif bagi penumpang dan pengguna jasa, tetapi juga akan meningkatkan efisiensi operasional bagi perusahaan pelayaran dan jasa logistik. Kenyamanan menjadi penanda bahwa sebuah pelabuhan telah dikelola dengan standar pelayanan yang tinggi.

Oleh karena itu, upaya perbaikan tidak boleh berhenti ketika proyek fisik selesai dibangun. Faizal menekankan bahwa kenyamanan adalah sebuah proses yang harus terus menerus dievaluasi dan ditingkatkan seiring dengan berkembangnya kebutuhan pengguna dan tuntutan zaman.

“Jadi sebaiknya kenyamanan itu lebih baik dan itu harus terus disempurnakan,” tegasnya.

Penegasan ini mengandung makna bahwa pembangunan pelabuhan adalah sebuah siklus yang terus berlanjut. Penyempurnaan berkelanjutan terhadap berbagai aspek, seperti fasilitas ruang tunggu, toilet, sistem informasi, dan aksesibilitas bagi kelompok rentan, menjadi kunci untuk menciptakan pelabuhan yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat transit, tetapi juga sebagai gerbang wilayah yang representatif dan efisien.

Dengan fokus pada kenyamanan pengguna ini, pelabuhan Kutim diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya melayani arus barang dan penumpang, tetapi juga membangun citra positif daerah di mata dunia. (ADV)

 

Loading