Pandi Widiarto Soroti Masalah Sosial Anak Muda di Kutim: Dinas Sosial Diminta Lebih Maksimal

Loading

Kutai Timur – Masalah sosial yang melibatkan anak-anak muda di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi sorotan legislator muda, Pandi Widiarto.

Menurutnya, Dinas Sosial Kutim sebagai instansi yang menangani isu-isu sosial, belum melakukan upaya yang maksimal untuk menanggulangi permasalahan ini. Pandi mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada berbagai program, masalah-masalah sosial seperti balapan liar, mabuk-mabukan, dan perilaku negatif lainnya masih banyak ditemui di kalangan remaja Kutim.

“Saya rasa belum maksimal. Kenapa saya rasa belum? Karena masih banyak remaja-remaja yang terlibat dalam kegiatan berdampak negatif. Bahkan yang mabuk saja masih banyak, dan balapan liar juga masih ada,” ujar Pandi.

Pandi, yang juga merupakan anak muda dan masih banyak bergaul dengan teman-teman sebaya, menyadari betul bahwa perilaku-perilaku tersebut masih menjadi bagian dari kehidupan sebagian besar remaja di Kutim.

Ia menyatakan bahwa kurangnya fasilitas dan wadah positif untuk menyalurkan energi dan kreativitas anak muda menjadi salah satu faktor penyebabnya.

“Karena saya anak muda dan masih punya teman-teman muda juga, dan pergaulannya masih begitu saja,” tambah Pandi.

Ia menilai bahwa pemkab, khususnya Dinas Sosial, perlu lebih aktif dalam memberikan alternatif yang lebih positif bagi anak-anak muda di Kutim, sehingga mereka tidak terjebak dalam kegiatan yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.

Menurut Pandi, salah satu solusi yang bisa diberikan adalah dengan menyediakan lebih banyak tempat hiburan yang sehat dan wadah untuk menyalurkan ekspresi positif. Hal ini penting agar anak muda memiliki ruang untuk berkembang dan tidak terjerumus ke dalam perilaku negatif yang bisa merusak masa depan mereka.

“Salah satu penyebabnya mungkin kurangnya tempat hiburan buat mereka dan menyalurkan ekspresi. Dengan adanya fasilitas yang mendukung, saya yakin mereka bisa lebih fokus pada hal-hal yang bermanfaat,” kata Pandi.

Selain itu, Pandi juga menekankan perlunya kerjasama antara Dinas Sosial, Pemkab Kutim, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan anak-anak muda.

Ia berharap agar pemerintah dapat merancang program-program yang lebih berfokus pada pemberdayaan remaja dan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang membangun, seperti olahraga, seni, dan pelatihan keterampilan.

Masalah sosial anak muda di Kutim menjadi isu yang sangat penting, mengingat generasi muda adalah aset masa depan daerah.

“Dengan perhatian dan langkah-langkah konkret dari pemerintah, diharapkan permasalahan sosial yang ada dapat diminimalisir, sehingga anak-anak muda Kutim dapat tumbuh menjadi generasi yang produktif dan positif,” pungkasnya.ADV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top