Pandi Widiarto Dorong Pembangunan Pusat Pendidikan Sektor Industri untuk Siapkan SDM Lokal Berkualitas di Kutim

Loading

Kutai Timur – Kabupaten Kutai Timur (Kutim), yang terletak di jalur strategis penghubung antar-provinsi, memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama ekonomi di Kalimantan Timur.

Dengan luas wilayah sekitar 35.000 km² dan sumber daya alam yang melimpah, Kutim memiliki banyak sektor yang bisa digali, seperti pertanian, perkebunan, kelautan, dan terutama pertambangan yang diketahui memiliki cadangan melimpah.

Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing dalam industri.

Hal ini diungkapkan oleh anggota DPRD Kutim, Pandi Widiarto, yang menyoroti masih banyaknya tenaga kerja luar daerah untuk memenuhi kebutuhan sektor pertambangan di Kutim.

“Kutim masih bergantung pada pendapatan dari sektor pertambangan. Namun, SDM yang bekerja di sini banyak yang berasal dari luar daerah karena mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” ujar Pandi.

Pandi menambahkan, dengan dukungan anggaran yang cukup besar, saat ini pemerintah Kutim harus mulai merancang kebijakan untuk mendirikan pusat pendidikan yang relevan dengan kebutuhan sektor industri, khususnya yang berkaitan dengan pertambangan dan sektor-sektor lain yang berkembang di daerah ini.

“Kita tertinggal jauh dalam hal pendidikan dibandingkan daerah lain. Ke depan, pemerintah harus mampu membangun universitas yang sesuai dengan kebutuhan sektor saat ini. Misalnya, perguruan tinggi seperti STIPER dan STAIS di Kutim bisa ditingkatkan dan digabungkan menjadi sebuah universitas, serta menambah sekolah-sekolah kejuruan yang lebih relevan dengan industri yang ada di sini,” paparnya.

Menurut Pandi, dengan adanya pusat pendidikan yang berbasis pada kebutuhan industri, SDM lokal Kutim akan lebih siap bersaing di pasar tenaga kerja.

Hal ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pekerja luar, tetapi juga meningkatkan kualitas pembangunan SDM yang dapat berkontribusi langsung pada kemajuan daerah.

“Jika kita berhasil mendirikan pusat pendidikan sektoral, kita akan mempersiapkan generasi muda Kutim yang terampil dan siap bekerja di sektor-sektor industri yang ada. Ke depan, jika banyak investor yang berinvestasi di Kutim, kita tidak akan lagi kekurangan tenaga kerja. Anak-anak Kutim lah yang akan bekerja di industri-industri tersebut, bukan orang luar,” harap Pandi.

Sebagai daerah yang baru merayakan ulang tahun ke-25, Kutim diharapkan segera mewujudkan visi tersebut dengan lebih serius mengembangkan sektor pendidikan yang terhubung dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

“Ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing daerah dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal,” pungkasnya.

Pandi juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan perguruan tinggi dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang relevan dan berkualitas, agar dapat mencetak SDM yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga dapat memajukan perekonomian daerah secara keseluruhan.ADV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top