Faktanusa.com, Balikpapan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Daerah Pemilihan Balikpapan Timur Nurhadi Saputra dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gelar Serap Aspirasi (reses) masa persidangan I Tahun 2022 di Tanjung kelor RT 19 Kelurahan Manggar Baru Balikpapan Timur, Senin (28/03/2022).
Reses dihadiri 12 Ketua RT se kelurahan Manggar Baru, Dinas Pekerjaan Umum (DPU)Edin Saputra ,Camat Balikpapan Timur Suwandi dan LPM Mangga Baru Nurliah.
Berbagai aspirasi di sampaikan para ketua RT dan warga mulai dari Penerangan Jalan Umum (PJU), Infrastruktur, pendidikan, harga sembako, Gas elpiji dan lain-lain
” Kalau dilihat dari anggaran, penyaluran di Balikpapan Timur memang sangatlah minim jika dibanding kecamatan lain, ” ujar Nurhadi.
Permasalahan-permasalahan disampaikan oleh warga mulai dari infrastruktur, penerangan, pendidikan hingga keluhan ibu -ibu mengenai langkanya minyak goreng dan gas elpiji.
“Bila terjadi hujan di daerah kami sering terjadi banjir dan genangan air di depan rumah.” keluh Fathir warga RT
20.
Ibu Fatma dan Ibu Ida mempertanyakan bagaimana harga minyak goreng yang mahal serta kelangkaan gas elpiji di pangkalan, dan mengusulkan agar di daerah tanjung kelor ditambah pangkalan gas elpiji.
“Sudah antri panjang ehh tidak kebagian gas,” kata Ibu Ida.
Sementara Sriwahyuningsih mempertanyakan keluhannya mulai drainase, banjir dan pendidikan SMPN di manggar baru.
Nurhadi pun memaparkan permasalahan warga Meskipun sejak tahun 2014 sering mengusulkan adanya Rumah sakit dan ke inginanan masyarakat manggar baru yakni pembangunan SMP Negeri.
” Dari empat kelurahan di Balikpapan Timur hanya manggar baru yang belum punya SMP Negeri. Ini sangat dibutuhkan warga Manggar baru, tiap tahun saat PPDB warga Manggar baru seperti terdampak karena wilayahnya jauh dari radius padahal wajib belajar dicanangkan pemerintah 9 tahun, yang akhirnya warag beralih ke swasta,” terangnya.
Terkait gas elpiji, nurhadi akan menyampaikan kepada pihak Pertamina untuk menambah kuota gas elpiji 3kg. Hal ini dikarenakan kenaikan harga pada tabung gas elpiji 12 kg yang mengakibatkan konsumen beralih pada gas tabung 3 kg. Dan untuk membuka pangkalan gas elpiji baru di Balikpapan Timur tidak mudah, harus melihat juga kondisi kanan kiri letak pangkalan gas elpiji.
” Pangkalan elpiji itu memang diperuntukkan per wilayah, tapi karena kebutuhan semisal warga batakan melihat truk elpiji ke arah Manggar Baru diikutinya dan membelinya meskipun dengan harga mahal, akhirnya yang tidak kebagian warganya,” kata Nurhadi.
Sementara untuk drainase dan semenisasi jalan di daerah tanjung selor akan diperjuangkan dan dikawal.
“Sambil berjalan melalui aspirasi aspirasi kami kita selalu membangun Balikpapan timur,” ujarnya.
Dijelaskan, Kendala Balikpapan Timur memiliki anggaran minim. “Balikpapan Timur jauh dari pusat kota dan juga Anggota DPRD paling sedikit padahal dua Balikpapan yang berkembang yakni Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur.” jelasnya.
” Dan juga adanya kewenangan Nasional maka pembangunan Balikpapan Timur juga mengalami hambatan,” pungkasnya (Shin/fn)