Sangatta – Anggota Komisi A DPRD Kutai Timur Siang Geah menerangkan sektor pertanian di daerah ini masih terbilang sangat tradisional dan butuh dikembangkan dengan pendekatan modern.
“Meskipun lahan subur tersedia, banyak petani terkendala izin, namun sekarang ada upaya untuk mengatasi masalah ini melalui kebijakan yang telah diterapkan,” ujarnya.
Memperkenalkan mekanisasi dalam pertanian menjadi langkah yang sangat penting. Pada tahun 2022 dan 2023, petani memperoleh bantuan berupa hand traktor, tetapi yang disayangkan, alat-alat ini belum dimanfaatkan dengan baik disebabkan dipergunakan untuk tujuan selain pertanian.
“Hal tersebut perlunya pendampingan teknologi yang tepat guna untuk membantu petani meningkatkan produktivitas mereka,” terangnya.
Ditambah lagi, Kutai Timur mesti memutuskan komoditas unggulan yang cocok dengan potensi wilayahnya. Sudah semestinya ada fokus pada tanaman seperti padi atau pisang yang cocok dengan melihat kondisi setiap wilayah yang ada di Kutim.
Kendati di bidang peternakan, Kutim masih mengandalkan pengadaan dari luar daerah, walaupun anggaran yang mencukupi telah disiapkan. Dibutuhkan pembaruan SDM untuk memaksimalkan potensi peternakan lokal.
Dalam menyambut perubahan sosial dan budaya masyarakat, Kutim perlu mensinergikan teknologi tepat guna untuk memastikan pertanian yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Meskipun tradisi tetap berharga, adopsi teknologi yang cerdas adalah kunci untuk meningkatkan hasil pertanian dan menjaga kehidupan berkelanjutan bagi masyarakat Kutai Timur,” pungkasnya.ADV
![]()

