Faktanusa.com, Jakarta — Sorak sorai meriah terdengar menggema di atrium Pluit Village Mall, Jakarta Utara, pada Jumat pagi (8/8/25), saat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, secara resmi membuka Table Tennis Championships yang diselenggarakan oleh National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi DKI Jakarta. Bukan sekadar ajang olahraga, kejuaraan ini menjadi simbol perayaan inklusivitas dan semangat kemerdekaan yang ke-80 Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Nusron menegaskan bahwa peringatan Hari Kemerdekaan seharusnya bukan hanya menjadi seremoni, melainkan momentum untuk terus memperjuangkan kesetaraan. Ia menyampaikan bahwa dunia olahraga harus menjadi ruang terbuka bagi siapa pun, termasuk mereka yang hidup dengan disabilitas.
“Perlombaan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Peringatan ke-80 Kemerdekaan Indonesia. Artinya dengan kemerdekaan ini, bangsa Indonesia tidak lagi membeda-bedakan dan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk menjadi atlet. Termasuk, kepada warga negara Indonesia penyandang disabilitas,” ujarnya dengan penuh semangat.
Menurutnya, olahraga paralympic bukan sekadar hiburan atau partisipasi simbolis, melainkan medan aktualisasi diri bagi para atlet disabilitas untuk menorehkan prestasi sekaligus menginspirasi masyarakat luas.
Dalam pidatonya, Nusron Wahid juga menyampaikan harapannya agar cabang olahraga paralympic, khususnya tenis meja, semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam perolehan medali di ajang nasional dan internasional.
“Saya berharap NPCI terus berbenah, memperkuat pembinaan, dan melalui turnamen-turnamen seperti ini, kita bisa melahirkan lebih banyak atlet yang mampu bersaing di ASEAN Para Games, Asian Para Games, bahkan Paralimpiade. Semoga kita bisa membawa pulang medali emas sebanyak-banyaknya,” tuturnya.
Optimisme tersebut disambut antusias oleh para peserta dan pengurus NPCI yang hadir dalam acara pembukaan.
Salah satu momen menarik dalam pembukaan kejuaraan ini adalah pertandingan tenis meja persahabatan antara Menteri Nusron Wahid dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. Keduanya tampil bersama atlet paralympic sebagai rekan satu tim, memperlihatkan simbol sinergi dan solidaritas antara pemangku kebijakan dan penyandang disabilitas.
Pertandingan berlangsung hangat dan mendapat tepuk tangan dari para penonton. Momen tersebut sekaligus memperlihatkan bahwa inklusi sosial bukan hanya jargon, tetapi bisa diwujudkan melalui tindakan nyata, bahkan di atas meja pingpong.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di bidang olahraga dan pemerintahan. Di antaranya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Andri Yansyah; Chef de Mission ASEAN Para Games 2026, Reda Manthovani; Sekretaris Jenderal NPCI, Ukun Rukaendi; Ketua NPCI DKI Jakarta, Yasin Onasie; serta Ketua Penyelenggara Kejuaraan, Cahaya Manthovani.
Kehadiran mereka memperlihatkan dukungan lintas sektor terhadap pengembangan olahraga bagi penyandang disabilitas.
Table Tennis Championships kali ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta yang terdiri dari atlet umum dan atlet disabilitas dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya. Turnamen ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial dan motivasi antar-atlet, pelatih, dan publik yang hadir.
Atmosfer kejuaraan terasa akrab dan hangat. Banyak peserta yang hadir bersama keluarga, pelatih, dan pendamping. Tidak sedikit pula masyarakat umum yang mampir menyaksikan pertandingan, membuktikan bahwa semangat olahraga bisa melampaui batas-batas fisik dan sosial.
Kejuaraan tenis meja ini lebih dari sekadar event olahraga. Ia menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang masa depan yang lebih setara, terbuka, dan inklusif. Melalui kehadiran negara dalam ajang seperti ini, masyarakat diingatkan bahwa setiap warga, tanpa kecuali, berhak mendapatkan ruang untuk berkembang, berprestasi, dan dihargai. (Adv/Shin/**)