Merajut Kebersamaan Lewat Lomba Rakyat: Pemuda Pancasila Balikpapan Rayakan HUT ke-80 RI

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Suasana semarak dan penuh keakraban mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang diselenggarakan Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Balikpapan. Tidak sekadar seremoni tahunan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (30–31 Agustus 2025), ini menjelma menjadi momentum mempererat tali persaudaraan, baik antar-kader maupun dengan masyarakat sekitar.

Di halaman sekretariat MPC Pemuda Pancasila, tawa dan semangat berkumpul dalam satu panggung kebersamaan. Lomba rakyat seperti tarik tambang, panjat pinang, dan berbagai permainan tradisional lainnya digelar untuk memeriahkan hari bersejarah bangsa. Tak hanya diikuti oleh anggota internal organisasi, tetapi juga melibatkan warga dari sejumlah RT sekitar.

Wakil Ketua I MPC Pemuda Pancasila Balikpapan, H. Syahrul, menekankan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan inisiatif dan kontribusi langsung dari keluarga besar Pemuda Pancasila, tanpa melibatkan sponsor atau bantuan dari pihak luar.

“Hadiah yang kita siapkan nilainya mencapai puluhan juta rupiah. Tapi lebih dari itu, ini soal semangat gotong royong. Semua murni dari kita untuk kita. Ini bukti nyata bahwa kebersamaan bukan sekadar kata,” ujarnya dengan penuh semangat saat ditemui di sela kegiatan, Sabtu (30/8).

Menurut Syahrul, perayaan semacam ini penting untuk terus dijaga agar nilai-nilai kekeluargaan dan kebangsaan tetap hidup di tengah masyarakat, terutama di era yang kerap diwarnai perbedaan tajam.

Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Balikpapan, Eddy Adha JA, SH, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang memperingati kemerdekaan secara simbolik, melainkan menjadi wujud konkret menjaga kondusivitas di tengah masyarakat.

“Di berbagai daerah, kita lihat banyak gejolak sosial, aksi demo, dan konflik horizontal. Di Balikpapan, kami memilih untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang damai dan positif. Kita ingin jadi contoh bagaimana organisasi kemasyarakatan bisa berperan menjaga suasana tetap kondusif,” tegas Eddy.

Ia menilai bahwa melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan organisasi merupakan langkah strategis memperkuat relasi sosial. Terlebih, menurutnya, Pemuda Pancasila bukan organisasi eksklusif, melainkan bagian dari masyarakat itu sendiri.

“Kita undang warga dari beberapa RT sekitar sekretariat untuk ikut serta. Jadi tidak ada sekat antara kader dan masyarakat. Semua bersatu dalam semangat kemerdekaan,” ujarnya.

Lebih jauh, Eddy juga menyampaikan pesan khusus dari Ketua MPC Pemuda Pancasila Balikpapan, H. Syahril H. Taher, yang menitipkan harapan agar seluruh anggota organisasi tetap menjaga solidaritas internal dan citra organisasi di mata publik.

“Ketua MPC berpesan agar kita semua tetap solid, tetap menjunjung tinggi marwah organisasi. Masyarakat akan menilai Pemuda Pancasila bukan dari simbol atau atribut, tetapi dari sikap dan kontribusi nyata yang kita berikan,” kata Eddy.

Kemeriahan lomba rakyat menjadi magnet tersendiri bagi warga. Lomba tarik tambang yang digelar pada hari pertama menyita perhatian banyak penonton. Para peserta, baik dari kalangan kader maupun warga, tampak antusias beradu kekuatan dengan penuh sportivitas. Sementara panjat pinang yang menjadi penutup rangkaian acara dijadwalkan berlangsung pada Minggu (31/8) dan diprediksi akan menjadi puncak keramaian.

 

Tidak sedikit warga yang mengaku terkesan dengan acara ini. Salah satunya, Agus (43), warga RT 21, yang datang bersama keluarganya.

“Senang bisa ikut merayakan kemerdekaan di sini. Suasananya meriah dan guyub. Harapan saya acara seperti ini rutin digelar,” tuturnya.

Di tengah era digital dan individualisme yang makin kuat, kegiatan seperti ini menjadi oase kebersamaan. MPC Pemuda Pancasila Balikpapan membuktikan bahwa semangat nasionalisme bisa dibangun dari hal-hal sederhana: berkumpul, tertawa, bersaing sehat, dan saling mengenal.

Perayaan HUT ke-80 RI yang mereka kemas bukan sekadar pengibaran bendera atau nyanyian lagu kebangsaan, tetapi perayaan nilai: kebersamaan, persatuan, dan kontribusi nyata bagi masyarakat. (Adv/Shin/**)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top