Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah daerah melakukan penyempurnaan dalam strategi penyaluran bantuan untuk sektor ekonomi kreatif dengan memprioritaskan pelaku usaha yang telah memiliki rekam jejak operasional. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan, baik berupa dana maupun pendampingan, dapat dimanfaatkan secara maksimal dan mendorong percepatan pertumbuhan usaha yang telah memiliki fondasi.

Yusri Yusuf, selaku perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutim, menegaskan komitmen ini. “Pengawasannya yang berpengalaman yang akan dikasih maksudnya kita membantu yang betul-betul kekurangan bantuan, bukan orang baru yang mau dibantu, biarkan dia berjalan dulu punya pengalaman sudah tau bagaimana seluk beluk berusaha baru kita bantu,” jelasnya. Sabtu (22/11/2025).

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa fokus bantuan dialihkan kepada mereka yang dinilai paling siap untuk mengelola dana pengembangan. Konsep “kekurangan bantuan” di sini merujuk pada usaha yang telah melewati fase permulaan dan membutuhkan suntikan dana atau strategi untuk naik kelas, bukan sekadar modal awal. Prioritas ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pelaku dengan pengalaman telah memahami siklus usaha secara lebih komprehensif.

Mereka dianggap telah melalui proses pembelajaran langsung mengenai produksi, penetapan harga, dan hubungan dengan konsumen. Pemahaman praktis ini menjadi jaminan tidak langsung bahwa bantuan yang diterima akan dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih strategis, seperti peningkatan kapasitas produksi atau ekspansi pemasaran, bukan untuk eksperimen dasar yang berisiko tinggi.

Sementara itu, pelaku usaha pemula tidak ditinggalkan. Untuk mereka, pemerintah menyelenggarakan program pembinaan terpisah yang bersifat edukatif. Program ini berfokus pada transfer pengetahuan dasar kewirausahaan, seperti penyusunan proposal usaha yang logis, pencatatan keuangan sederhana, dan pemahaman terhadap pasar lokal. Bentuk bantuan ini dianggap lebih tepat untuk memandu mereka melewati tahun-tahun pertama yang kritis.

Dengan diferensiasi program ini, sumber daya pemerintah dapat dialokasikan secara lebih efisien. Dana pengembangan disalurkan kepada usaha yang siap berkembang, sementara usaha rintisan mendapatkan pendampingan teknis untuk membangun fondasi yang kokoh. Strategi ini diharapkan tidak hanya memaksimalkan dampak jangka pendek, tetapi juga menumbuhkan ekosistem wirausaha yang matang dan berjenjang, di mana setiap pelaku mendapatkan dukungan yang sesuai dengan tingkat kebutuhannya. (ADV)

Loading