Faktanusa.com, Nusantara – Tetes air, bukan hujan dalam air tercurah, bahkan rintik juga tidak. Namun tetes dan sedikit tetes saja pada malam perayaan resepsi nikah tidak sampai membasahi para tamu undangan pada rangkaian acara artis papan atas tersebut. Sejak sedari persiapan di pagi hari sampai pergelaran akad pasa sorenya, begitu cerah. Maka tetes demi tetes tersebut sebagaimana disebut Maxime si mempelai pria sebagai berkah atau tanda berkah.
Tamu undangan juga tidak kalah haru. Para artis yang hadir bak pergelaran bintang-bintang, silih berganti memberikan do’a dan ucapan selamat kepada pasangan baru tersebut. Tidak terkecuali Netizen yang memang sengaja diundang secara terbuka untuk menghadiri proses tersebut secara online. Siaran langsung (live streaming) melalui canel YouTube, yang pada awalnya berjadwal tayang pada 13.30, kemudian diundur menjadi 14:00, ternyata dinotifikasi panitia baru akan dimulai dan ternyata secara resmi sesuai perhelatan adalah 14.30.
Ribuan do’a dan ucapan selamat dan haru terucap, bahkan Bunda Corla yang tidak hadir secara langsung, melalui Chanel pribadinya mengaku menangis dan Marasa senang. Media massa, meski kadang terkesan bersitegang dengan sosok Luna Maya Sugeng, lebih dari sepekan memberitakannya. Sungguh suatu euforia dan kebahagiaan bahkan menyelimuti se-nusantara Indonesia.

Perhatian masyarakat yang menyaksikan acara tersebut juga saat Luna membasuh muka dan mencuci kedua telingan yang diartikan sebagian netizen adalah proses Wudhu’. Sayangnya, Luna yang menggunakan pakaian adat tersebut tidak membasuh kedua tangannya. Tanpa mengurangi kekhidmatan, usaha Luna dalam melakukan hal tersebut dapat saja dimaknai sebagai pengingat akan pentingnya bersuci.
Sebab, bisa jadi Luna telah mengambil Wudhu’ sebelumnya dan hendak memperbaharui namun tidak dapat mengulanginya secara sempurna.
Bukan kali pertama, penarasi pribadi yang sering mengikuti perjalanan beliau, suatu kesempatan saat di Jogja, selepas acara talkshow, Luna bertanya kepada khalayak di sekitarnya letak musholla dan bergegas ke sana. Luna juga menanggapi singkat kepada mereka di sana juga kepada mereka yang hendak berfoto dengannya dengan seadanya.
Sekali lagi, pernikahan Luna menunjukkan pilihan yang baik meski usia sudah cukup dewasa dan tetap berusaha mengusahakannya untuk senantiasa menuju ke sana. Maka, kembali kepada Tuhan adalah yang utama dan senantiasa mendahulukan dan mengutamakannya adalah kebaikan di atas segalanya.
Penulis : Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penarasi Jogja Sumatera)