Faktanusa.com, Sangatta – Adopsi teknologi digital oleh pelaku pariwisata lokal berkembang menjadi sebuah cerita sukses pemberdayaan mandiri. Dengan peralatan yang sudah tersedia, banyak usaha kecil dan mikro menemukan cara efektif untuk memperluas jangkauan promosi mereka. Kemudahan akses ini mengubah paradigma pemasaran yang sebelumnya sering terbentur oleh keterbatasan anggaran menjadi lebih demokratis dan terjangkau.

Yusri Yusuf, anggota DPR, memberikan apresiasi terhadap kemampuan adaptasi pelaku pariwisata di era digital. “Saya pikir untuk penggunaan media sosial saya pikir mereka sudah dengan sendirinya, artinya tidak perlu terlalu besar cukup di genggaman mereka sudah bisa mempromosikan usaha-usaha mereka,” ujarnya. Jum’at (21/11/2025).

Pernyataan tersebut mengakui kemandirian dan inisiatif yang telah ditunjukkan oleh para pelaku usaha. Frasa “dengan sendirinya” menunjukkan bahwa kemampuan adaptasi ini tumbuh secara organik dari dalam, didorong oleh kebutuhan praktis untuk tetap terhubung dengan calon pelanggan. Hal ini mencerminkan daya juang dan kemampuan belajar yang patut diapresiasi.

Kenyataan bahwa promosi dapat dilakukan “cukup di genggaman mereka” merupakan sebuah lompatan signifikan dalam level playing field untuk usaha berskala kecil. Akses yang setara ke platform media sosial memungkinkan sebuah homestay keluarga atau pemandu wisata lokal untuk menampilkan keunggulan layanan mereka langsung kepada khalayak, tanpa bergantung pada jaringan pemasaran yang besar dan mahal.

Peran pihak eksternal, seperti pemerintah atau legislatif, dalam konteks ini dapat bergeser dari memberikan pelatihan dasar menjadi fasilitator untuk peningkatan kualitas konten. Dukungan dapat difokuskan pada pendampingan teknis untuk meningkatkan kualitas foto dan video, strategi algoritma untuk menjangkau audiens yang lebih relevan, atau penyediaan akses internet yang lebih merata di lokasi-lokasi wisata.

Dengan fondasi kemandirian yang sudah terbukti ini, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan potensi yang telah ada. Ketika pelaku usaha sudah aktif dan mampu memanfaatkan alat di genggaman mereka, intervensi yang tepat sasaran akan membantu mereka tidak hanya sekadar hadir di dunia digital, tetapi juga bersaing dan menonjol di dalamnya, sehingga akhirnya dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan pendapatan yang lebih nyata. (ADV).

Loading