Masalah Lahan Sudah Klir, Zulkifli Pastikan Pembangunan RSU Sayang Ibu Balikapapan Segera Dikerjakan

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan  – Asisten I Sekretariat Kota (Setkot) Balikpapan, Zulkifli memastikan pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Sayang Ibu di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Baru Ulu segera dimulai.

Ini disampaikan saat diminta tanggapannya terkait pembangunan rumah sakit tersebut yang belum ada pengerjaan fisik. Lantaran lahan masih bermasalah dengan warga yang belum klir.

“Soal lahan, memang ekseskusi kita kemarin ‘kan yang beralaskan sertipikat. Dari tanah yang kita terima dari provinsi, asetnya itu tercatat sejak tahun 61 didaftar inventaris proyek APBD provinsi,” ucap Zulkifli, Kamis (26/9/2024).

Ia menjelaskan basic ukuran tanah eks Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim itu 30×170 sampai ke arah laut. Dalam perkembangan aset itu oleh provinsi dimohonkan sertipikatnya.

“Nah sertipikat dimohonkan di tahun 90 an, maka dari permohonan 30×170 itu yang baru dikabulkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) bunyinya itu hanya tanah kering. Sementara pasang surut belum dikabulkan, diarahkan untuk direklamasi dulu atau dimanfaatkan dulu baru dimohonkan sertipikatnya. Jadi yang baru bersertipikat baru 30×62 atau di atas 1.860 kurang lebih. Itu sertipikatnya dari yang dimohon 5.100 meter persegi, kalau hitungan dari 30×170,” ungkapnya.

Karena itu, kata dia, luasan lahan itu yang diterima apa adanya yang dilimpahkan dari provinsi ke pemerintah kota.

“Jadi sertipikat, plus yang masih di laut tadi,” ujarnya.

Saat kini, diakuinya permasalahan sertipikat yang diklaim masyarakat tersebut sudah ada kesepakatan.

“Alhamdulillah, dalam perjalanan kita sudah ada kesepakatan dengan mereka. Nah mereka minta santunan pemindahan, rumah itu dibongkar dan ada pemindahan. Kemudian juga yang lainnya, dan itu sudah menghadap ke Pak Wali untuk minta santunan pemindahan mereka,” bebernya.

“Insya Allah sudah tidak ada masalah, jadi mulai kemarin saya sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) silahkan dipakai sudah lahan yang di belakang,” terangnya.

Bahkan dikatakannya, terkait keterlambatan waktu pihak kontraktor mungkin bisa mensiasatinya dengan kerja siang-malam.

“Apakah nanti mereka akan bekerja siang-malam mengejar keterlambatan, apakah nanti juga ada mekanisme pergantian waktu. Misalnya dikompensasi untuk di tahun berikutnya atau bagaimana saya belum bisa menjelaskan secara gamblang. Tapi yang jelas itu sudah mulai dipikirkan oleh Dinkes dan timnya, mereka dan juga kontraktor pelaksana. Mudah-mudahan lah Desember wujudnya sudah ada,” jelasnya.

Dengan demikian, dirinya memastikan pembangunan RSU Sayang Ibu Balikapapan mulai berjalan. Tertundanya pekerjaan tersebut karena struktur bangunannya banyak menuju ke arah laut pasang surut, sehingga harus clear dulu masalah lahan yang di belakang. (ADV)

Penulis : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top