Faktanusa.com, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan bersama Kepala Bidang Pemuda serta Panitia Bela Negara melakukan survei ke Dodikjur VI Rindam Mulawarman, dalam rangka persiapan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara bagi pemuda Balikpapan yang direncanakan berlangsung akan diikuti sebanyak 100 orang pemuda dan pemudi yang dimulai pada 3 hingga 13 Juli 2025 mendatang. Rabu (4/6/2025)
Rombongan diterima langsung oleh Komandan Dodikjur Kodam VI Mulawarman beserta jajaran staf di ruang kerjanya. Usai pertemuan, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma bersama tim bergerak cepat meninjau beberapa titik penting, di antaranya lokasi upacara pembukaan, barak militer yang akan difungsikan sebagai tempat menginap peserta, ruang makan, fasilitas kamar mandi, serta lapangan untuk kegiatan fisik dan pelatihan.
âKami mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari jajaran Dodikjur VI Rindam Mulawarman. Kami berharap kerja sama ini dapat terus terjalin di masa mendatang, demi membentuk generasi muda Balikpapan yang memiliki jiwa patriotisme dan cinta Tanah Air,â ujar Kepala Disporapar Balikpapan.
Program Pendidikan Bela Negara adalah suatu upaya sistematis untuk mengembangkan kesadaran dan kemampuan bela negara pada setiap warga negara serta  bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kemampuan dasar bela negara, baik melalui jalur pendidikan formal maupun non-formal.
Sebelumnya, Disparpora Kota Balikpapan telah memilih 100 orang terbaik dari 174 peserta untuk mengikuti Diklat Bela Negara selama 10 hari di Dodikjur Kodam VI Mulawarman.
Menariknya, para peserta ini datang dari beragam latar belakang. Ada yang dari SMA/SMK, mahasiswa, anggota organisasi kepemudaan, hingga masyarakat umum usia 16 sampai 30 tahun.
Selama pelatihan, para pelatih akan menggembleng fisik peserta. Selain itu, mereka juga akan membentuk karakter peserta sebagai pemuda bela negara. Karakter yang akan mereka bentuk mulai dari cinta tanah air, disiplin, tanggung jawab, hingga kemandirian.
âMateri pelatihan juga lengkap, dari motivator, tokoh kepemudaan, hingga perwakilan dari Kemenhan. Bahkan isu-isu krusial seperti narkoba dan pernikahan dini juga akan dibahas,â ujar Ratih.
Banyaknya masukan yang datang dari sekolah-sekolah saat sosialisasi, para guru khawatir dengan maraknya kasus penyalahgunaan narkoba dan pernikahan usia muda. Sehingga topik-topik itu akan jadi bagian penting dalam pelatihan. (Adv/HI/**)