Lapas Kelas IIA dan PT. PLN (Persero) UPT Balikpapan Resmikan Program TJSL Pemanfaatan Limbah FABA

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan dan PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Balikpapan resmikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pemanfaatan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai bahan produktif dalam program pembinaan Warga Binaan, yang digelar di Lapas Kelas IIA Balikpapan, Senin (28/7/2025). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Balikpapan dalam hal ini diwakili Asisten Tata Pemerintahan, Drs. Zulkipli, M.Si., Kalapas Kelas IIA Balikpapan Edy Susetyo A.Md., IP., S.Sos., MM., Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Manager PLN UPT Balikpapan, Jati Pharmadita, PLN UIP Kalbagtim dalam hal ini diwakili oleh Manager UPP Kalbagtim, I Made Guta Prawira, Manager PLN Nusantara Power UP Kaltim Teluk, Habib Muhaijir, Manager PLN UP2B Kaltimra, Dita Agustiana, PLN UID Kaltimra dalam hal ini dihadiri oleh Manager Komunikasi dan TJSL, Deri, dan Perwakilan Camat Balikpapan Selatan.

Kalapas Kelas IIA Balikpapan Edy Susetyo A.Md., IP., S.Sos., MM menyampaikan bahwa pelatihan keterampilan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan upaya konkret dalam membekali warga binaan dengan keahlian yang memiliki nilai jual.

“Melalui kerja sama ini, kami ingin warga binaan memiliki bekal keterampilan yang tidak hanya berguna saat berada di dalam lapas, tetapi juga berdaya saing ketika mereka kembali ke tengah masyarakat,” ujar Edy Susetyo.

Edy menambahkan, program ini selaras dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendorong pembinaan warga binaan secara terpadu, khususnya dalam menghasilkan produk bernilai ekonomi, juga diharapkan menjadi contoh sinergi antara institusi pemasyarakatan dengan dunia usaha dalam mendorong reintegrasi sosial warga binaan secara lebih humanis dan produktif.

“Kami ingin ini berkelanjutan, tidak berhenti pada pelatihan sekali selesai. Ada keberlanjutan, peluang kerja, usaha mandiri, dan yang paling penting membangun rasa percaya diri mereka,” ujar Edy.

“Inisiatif ini tidak akan berjalan tanpa dukungan semua pihak. Harapannya, ini menjadi tonggak awal pembinaan yang lebih berkelanjutan dan berdampak luas, bukan hanya bagi warga binaan, tapi juga bagi lingkungan dan masyarakat,” tutup Edy dalam sambutannya.

Sementara Manager PLN UPT Balikpapan, Jati Pharmadita dalam sambutannya menjelaskan pelaksanaan PJSL pemanfaatan limbah FABA, Lapas dan PLN berkolaborasi untuk membuat pengolahan limbah pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi bahan produktif.

“FABA ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan, seperti Paving Block, batako atau material lainnya yang bermanfaat dan bernilai,” jelas Manager PLN UPT Balikpapan, Jati Pharmadita.

“Kedepannya menjadi program berkelanjutan bermanfaat bagi warga binaan lapas Balikpapan, yang menjadi peluang- peluang baru untuk mendukung program di kota Balikpapan serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial untuk mewujudkan proses bisnis yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya

Program pemanfaatan limbah FABA yang berkelanjutan dapat memberikan banyak manfaat bagi warga binaan, seperti Peningkatan keterampilan artinya Warga binaan dapat memperoleh keterampilan baru dalam memanfaatkan FABA sebagai bahan produktif.

Peningkatan ekonomi artinya Program ini dapat membantu meningkatkan pendapatan warga binaan melalui penjualan produk serta membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga binaan dalam kegiatan yang bermanfaat.

Sementara itu, Asisten Tata Pemerintahan, Drs. Zulkipli, M.Si. menyampaikan bahwa pemanfaatan FABA yang selama ini dipandang sebagai limbah, kini menjadi sarana pembelajaran dan keterampilan dalam bentuk transformasi yang cerdas dan tragis dengan teknologi dan inovasi yang tepat guna dimana bahan sisa hasil pembakaran batubara ini dapat dikelola menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomi seperti bahan bangunan faving block batako dan produk lainnya.

“Diharapkan dengan keterampilan ini, warga binaan Lapas Balikpapan memiliki optimisme dan semangat baru untuk Kembali ke tengah-tengah masyarhat kelas,” ujar Zulkipli

“Pemerintah Kota Balikpapan tentu mendukung dan mendorong partisipasi semua pihak termasuk BUMN, BUMD dan dunia usaha untuk terlibat aktif dalam program-program pembinaan, pelatihan dan pemberdayaan Masyarakat,” lanjutnya.

Ia menambahkan Kolaborasi ini bukan hanya berdampak langsung terhadap Warga binaan tetapi juga menginspirasi Kepada semua pihak, bahwa Pembangunan manusia adalah tanggung jawab semua.

“Kita ingin memastikan bahwa setelah hukuman berakhir, para warga binaan tidak lagi Kembali ke jalan yang salah, tetapi justru menjadi agen perubahan yang produktif dan berkontribusi Tengah Masyarakat,” Ujarnya.

“Saya berharap program ini tidak berhenti sampai di sini saja tetapi akan terus berkembang dan bertindaklanjuti secara berkesinambungan dengan melibatkan lebih banyak mitra dan potensi lokal yang ada di kota Balikpapan sehingga warga binaan benar-benar memanfaatkan kesempatan ini bukan hanya sebagai pelatihan semata tetapi sebagai pintu awal untuk memperbaiki kehidupan dan meraih masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (Adv/Shin/**)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top