
Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan optimisme tinggi terhadap rencana pembukaan lahan pertanian baru yang tengah digodok sebagai program strategis daerah. Keyakinan ini ditegaskan oleh Anggota Komisi C DPRD Kutim, Novel Tyty Paembonan, setelah melalui sejumlah pembahasan intensif bersama pihak eksekutif untuk mematangkan konsep dan memastikan kesesuaiannya dengan arah pembangunan nasional.
“Oh kita sangat optimis, yang pasti ketika lahan itu punya potensi untuk menjadi lahan pertanian, statusnya jelas, petaninya ada, yakin pemerintah pasti akan berpikir,” ujar Paembonan di Sangatta.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi tiga pilar utama yang menjadi landasan pengembangan pertanian berkelanjutan di Kutim. Pertama, potensi lahan yang harus sesuai secara agronomis. Kedua, kejelasan status lahan yang menjadi kunci kepastian hukum dalam pemanfaatannya. Ketiga, keberadaan dan kesiapan petani sebagai pelaksana sekaligus penjaga keberlanjutan sektor tersebut. Kombinasi ketiga aspek ini diyakini menjadi modal kuat bagi Kutim untuk memperoleh dukungan dari pemerintah pusat.
Lebih jauh, politisi yang membidangi infrastruktur ini turut menekankan bahwa arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto selaras dengan upaya pemerintah daerah dalam memperluas dan memperkuat basis produksi pangan. Ia menyebutkan bahwa presiden menempatkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan sumber daya air sebagai tiga fokus utama dalam pembangunan nasional.
“Ketahanan pangan, ketahanan energi, sumber daya air, itu kan menjadi program Pak Prabowo sebagai Presiden untuk supaya kita ini betul-betul jadi negara yang mandiri,” jelas Paembonan. Minggu (16/11/2025)
Sinkronisasi antara prioritas nasional dan potensi lokal ini membuka peluang besar bagi Kutim untuk mengembangkan lahan pertanian baru secara terstruktur. Fokus pada ketahanan pangan dapat meningkatkan akses Kutim terhadap dukungan teknis, pendanaan pembangunan lahan, hingga penyediaan sarana produksi pertanian oleh pemerintah pusat. Sementara itu, perhatian terhadap ketahanan energi memberi peluang bagi pengembangan bioenergi berbasis hasil pertanian, khususnya dari lahan yang dikembangkan.
Selain itu, program terkait sumber daya air menegaskan perlunya infrastruktur irigasi yang memadai untuk memastikan lahan baru dapat digarap secara produktif sepanjang tahun. Integrasi ketiga aspek ini memungkinkan Kutim tidak hanya menambah luas lahan produktif, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan pemenuhan kebutuhan air secara berkelanjutan.
Dengan menempatkan program pembukaan lahan sebagai bagian dari kontribusi daerah terhadap kemandirian nasional, Kutim memperoleh legitimasi politik yang kuat. Kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat mempercepat realisasi program ini. Dampaknya tidak hanya meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga memperkuat rantai pasok nasional, menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian, serta menempatkan Kutim sebagai salah satu lumbung pangan strategis di kawasan timur Kalimantan. (ADV).
![]()


