Kualitas dan Kuantitas Proyek DAS Ampal Tidak Bisa Dipertahankan, Dewan Desak Putuskan Kontrak Kerja

Loading

Faktanusa com, Balikpapan – Banyaknya permasalahan yang terjadi pada Proyek Penanganan Banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, Jalan MT Haryono, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur mulai dari dilaporkannya ke KPK hingga pekerjaan yang “Amburadul”, membuat Komisi III DPRD Kota Balikpapan mengambil langkah tegas, yaitu memutuskan kontrak kerja kepada kontraktor PT. Fahreza Duta Perkasa.
” Kualitas dan kuantitas pekerjaan Proyek Penanganan Banjir DAS Ampal sudah tidak bisa dipertahankan. Disamping itu banyaknya permasalahan dilapangan. Untuk itu hasil rapat Komisi III DPRD Kota Balikpapan memutuskan segera dilakukan memutuskan kontrak kerja, “ujar Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan H. Sabaruddin Panrecalle, S.S kepada media ini Rabu (13/9/2023).
Masih menurut Sabaruddin, banyak pihak yang mendesak agar DPRD Kota Balikpapan mengambil sikap tegas. ” Semua sudah kita lakukan mulai dari kajian di lapangan, sidak bahkan Rapat Dengar Pendapat dengan Pemkot dan kontraktor. Akhirnya kita memutuskan segera lakukan pemutusan kontrak kerja, “tegasnya.
Sabaruddin juga menambahkan bahwa proyek dengan nilai Rp 236 miliar melalui APBD Kita Balikpapan ini, sudah dilaporkan oleh LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Kaltim ke KPK. Hingga saat ini masih berproses dan penyidikan pihak KPK.
Sekarang tinggal bagaimana Pemkot Balikpapan dalam hal ini Wali Kota Balikpapan berani mengambil sikap tegas untuk melakukan pemutusan kontrak kerja kepada PT. Fahreza Duta Perkasa selalu kontraktor.
“Dewan sudah melaksanakan fungsi kontrolnya sesuai yang diinginkan oleh masyarakat. Sekarang tinggal Wali Kota Balikpapan sebagai orang nomor di Kota Balikpapan mengambil keputusan, ” ungkapnya.
Seperti diketahui bersama bahwa Proyek Penanggulangan Banjir DAS Ampal senilai Rp 136 miliar ini pekerjaannya terkesan tidak terprogres. Menjadikan kawasan sekitar amburadul dan mengalami kemacetan yang cukup parah. Lebih parah lagi kualitas pekerjaannya jauh dari harapan warga Balikpapan. Ditakutkan jika pekerjaan terus dilaksanakan, makanya hasilnya semakin parah.
Disamping itu PT. Fahreza Duta Perkasa mempunyai rekam jejak yang kurang baik. Banyak meninggalkan permasalahan pekerjaan, hingga berurusan dengan hukum di beberapa mega proyek di Indonesia.
Reporter & Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top