Faktanusa.com, Balikpapan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan kembali menyoroti kinerja PDAM Balikpapan terkait pelayanan air bersih yang masih belum optimal. Meskipun musim hujan telah tiba, masih banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, mempertanyakan kinerja PDAM yang tidak kunjung menunjukkan perbaikan. Ia mendorong PDAM untuk lebih profesional dalam menangani krisis air bersih ini, terutama menjelang kegiatan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).
“Pendistribusian air bersih masih belum dinikmati seluruh pelanggan PTMB, walaupun saat ini Kota Balikpapan memasuki musim hujan. Dan yang punya sambungan PDAM juga tidak semuanya mengalir,” ujar Budiono. Kamis (30/5/2025).
“Seharusnya tidak ada lagi alasan bagi PTMB untuk tidak memaksimalkan layanan air bersih secara merata kepada masyarakat,” lanjut Budiono.
Budiono menambahkan sekarang ini Kota Balikpapan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Rakernas APEKSI ke XVII Tahun 2024, yang menghadirkan peserta dari seluruh daerah di Indonesia.
“Takutnya peserta Rakernas APEKSI tidak mendapatkan air bersih. Jangan sampai itu terjadi,” ujar Budiono.
“Saya berharap kepada PTMB, agar pendistribusian air bersih di Kota Balikpapan dapat segera tersalurkan ke seluruh pelanggan,” ucapnya.
Ironisnya, ditengah pemindahan Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan proyek strategis nasional di Kota Balikpapan, penduduk di Balikpapan semakin bertambah, dan semakin bertambah juga kebutuhan air bersih. Dan Masih banyak pelanggan belum teraliri air bersih, Pemerintah Kota Balikpapan justru mengalokasikan anggaran sebesar Rp 16 miliar untuk Rakernas Apeksi. Anggaran tersebut dinilai Budiono sebagai pemborosan dan tidak menunjukkan skala prioritas yang tepat.
“Anggarannya Rp 16 miliar untuk Rakernas Apeksi, tapi banyak masyarakat yang masih belum teraliri air bersih PTMB. Ini benar-benar lucu. Kebutuhan air bersih masyarakat belum terlayani, tapi anggaran sebesar itu digunakan untuk menjamu tamu-tamu Rakernas,” kritik Budiono.
Mengingat, persediaan air baku waduk bergantung pada hujan. Di musim hujan saja masih belum semuanya mendapatkan air bersih, apalagi disaat musim kemarau. Oleh karenanya, PTMB harus segera bergerak cepat, untuk bisa mendapatkan solusi mengatasi persoalan kekurangan air baku.
“Kebijakan pemerintah kota yang terkesan mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat. Masyarakat masih harus bergiliran mendapatkan air bersih, dan ini menunjukkan kinerja PTMB yang tidak profesional. Anggaran sebesar Rp 16 miliar seharusnya bisa dialokasikan untuk memperbaiki layanan air bersih, bukan untuk acara seremonial semata,” ucap Budiono.
Budiono berharap PTMB dapat segera memperbaiki kinerjanya dan Pemkot Balikpapan dapat mengalokasikan anggaran secara lebih bijak dengan memprioritaskan kebutuhan masyarakat.
Reporter : Abel/**
Editor : Shinta Setyana