Faktanusa.com, Samarinda – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan kunjungan kerja ke PT Indominco Mandiri (IMM), dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Corporate Social Responsibility (CSR), serta aspek lingkungan hidup dan ketenagakerjaan, pertemuan tersebut berlangsung dalam bentuk pertemuan di kantor perusahaan (in office), tanpa agenda peninjauan lapangan, Kamis (16/5/2025).
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut fokus pada diskusi seputar pengelolaan lingkungan, program CSR, dan ketenagakerjaan.
Namun adanya berbagai isu lingkungan yang melibatkan PT Indominco Mandiri, Darlis mengatakan pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat tentang lemahnya penanganan di lapangan, meskipun perusahaan tersebut telah meraih berbagai penghargaan terkait pengelolaan lingkungan.

“Kunjungan ini in office, jadi hanya diskusi ke kantor, kita tidak sempat ke lapangan karena ada beberapa agenda setelah ini, kami juga akan mengunjungi PT Energi Unggul Persada (EUP) dan PT Kobexindo Cement,” ujar Darlis.
“Apa yang kami sampaikan tadi secara teknis terkait normalisasi sungai, reklamasi, penanganan banjir berharap ke depan menjadi perhatian,” ungkapnya.
Kekhawatiran juga muncul terkait keberadaan waste treatment plant (WTP) yang disebut berdekatan dengan bibir Sungai Santan yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Meskipun dari pihak perusahaan menjamin WTP tersebut aman, Komisi IV berencana akan melakukan inspeksi langsung ke lapangan.
Darlis menambahkan dalam aspek tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Komisi IV turut mengkritisi alokasi dana, khususnya untuk program beasiswa, meski tidak ada ketentuan pasti dalam undang-undang mengenai persentase dana CSR, semestinya alokasi dilakukan secara proporsional, agar program beasiswa tidak tumpang tindih dengan program pemerintah, seperti pembebasan UKT dari Pemprov Kaltim.

“Kami sarankan CSR pendidikan diarahkan ke pos lain, seperti living cost mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Itu bentuk kolaborasi positif agar anak-anak kita bisa kuliah dengan tenang,” ujarnya.
Terkait Ketenaga kerjaan, Komisi IV meminta PT Indominco Mandiri untuk lebih aktif memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat lokal guna meningkatkan serapan tenaga kerja lokal.
“Tidak ada lagi alasan klasik soal keterbatasan skill. Kalau memang skill-nya kurang, perusahaan harus hadir memberikan pelatihan sesuai kebutuhan industri,” tegasnya.
“Seluruh masukan ini akan dicatat dan menjadi bahan evaluasi kami dan ami juga berencana kembali ke PT Indominco Mandiri dalam pertemuan lanjutan kunjungan ke lapangan untuk membahas lebih lanjut isu-isu tersebut bersama manajemen perusahaan,” pungkasnya. (Adv/**)