Komisi III DPRD Kota Balikpapan Sidak Daerah Manggar Yang Kerap Dilanda Banjir

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).Kota Balikpapan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kompleks Perumahan Pondok Asri, Jalan Manggar Sari Asri, RT 60 Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Senin (23/5/2022).
Sidak dipimpin langsung oleh ketua Komisi III DPRD kota Balikpapan Alwi Al Qadri dan ikut hadir Wakil Ketua Fadlianoor, Sekretaris H Kamaruddin Ibrahim, anggota Hj Suwarni, Mieke Henny, Nurhadi Saputra, Kepala Bidang SDA dan Drainase DPU Kota Balikpapan Rahmad, Kabid BBPJN-PU Kaltim Dahlan, Camat Balikpapan Timur Suwandi, Lurah Manggar, serta Ketua LPM Manggar Gasali
Kerap dilanda banjir saat hujan mengguyur Kota Balikpapan dengan intensitas tinggi, dua Perumahan di kawasan Balikpapan Timur yakni Perumahan Graha Mulawarman dan perumahan Pondok Asri menjadi lokasi tinjauan lapangan dari Komisi III DPRD Balikpapan.
“Sidak kali ini terkait keluhan warga tentang kompleks Perumahan Pondok Asri yang rawan banjir. Selain itu, kami juga meminta agar fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) perumahan segera diserahkan pengembang kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan,” kata Alwi Al Qadri.

“Kami sudah empat kali melakukan sidak di kawasan Balikpapan Timur yakni Perumahan Graha Mulawarman dan perumahan Pondok Asri. Namun, keluhan warga sampai saat ini belum terealisasi. ” Ujar Alwi
Alwi Al Qadri menambahkan permasalahan banjir di daerah tersebut sangatlah memprihatinkan. Bukan hanya perluasan drainase, namun untuk mewujudkan bendali yakni perlu adanya pembebasan lahan baik dari Pemerintah atau warga sekitar.
“Kami minta kepada pihak pengembang agar segera menyiapkan lahan untuk bendali dan pengerukan sedimentasi guna mencegah terjadi banjir di kawasan perumahan tersebut,” sambungnya.
“Jika tidak ada pembebasan lahan untuk pembangunan bendali ini akan rumit, maka perlu adanya pembebasan lahan baik dari Pemerintah maupun warga,” ujar Alwi.
Dijelaskan, persoalan banjir di kawasan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2014 diperparah adanya pembangunan jalan Tol Balikpapan – Samarinda.
“Semenjak adanya jalan tol semakin parah banjirnya. Dulu hanya semata kaki sekarang sampai leher. Karena air yang keluar jalan tol itu langsung kesini (ke perumahan warga),” ujar Alwi.
“Jika tidak adanya lahan pembangunan, kami berharap pihak Dinas PU harus memberikan pembebasan lahan.
Mohon kerjasamanya, kasian warga sangat terdampak.” saran Alwi.
Ditempat yang sama Camat Balikpapan Timur, Suwandi mengatakan bahwa dirinya selalu menerima laporan warga tiap tahun nya terkait persoalan banjir. Bahkan, bagaimana solusi mengatasi banjir jadi pembahasan di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) selalu diprioritaskan tiap tahunnya.
“Kami selalu minta usulan pembenahan drainase, dengan dilebarkan dan dipatenkan dan di siring agar air mengalir lancar. Juga untuk dibuatkan bozem untuk menghindari penumpukan sedimen, biar lumpur tidak menumpuk tapi dialirkan dulu ke bozem,”ujar Suwandi.
Ketua LPM Kelurahan Manggar Gasali juga meminta kepada instansi terkait agar dibuat bendali guna menampung banjir kiriman dari wilayah Balikpapan Utara.
“Kami juga meminta kepada pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)-PU Kaltim agar segera melakukan penanganan lokasi titik banjir,” ujar Gazali
Ketua RT 60 Kelurahan Manggar, Edy Wahyudi mengatakan, lahan pembuatan Bendali sudah ada, namun sampai saat ini BBPJ-PU Kaltim belum merealisasikannya.
“Apabila belum dibangun Bendali maka kami segera menutup jalan Tol Balikpapan – Samarinda. Sebab sudah 7 bulan lalu kami usulkan namun belum terealisasi,”Kata Edy Wahyudi.
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi III DPRD kota Balikpapan Nurhadi Saputra, sebelum ada jalan Tol Balikpapan – Samarinda kawasan tersebut tidak pernah mengalami banjir saat hujan deras. Untuk itu, ia mempertanyakan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dalam penanganan banjir tersebut.
Dan diungkapkan pula Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan kota Fadlianoor, ia meminta kepada Kabid BBPJN-PU Kaltim Dahlan, agar segera melakukan pengerukan sedimen yang ada di drainase sepanjang 150 meter di kawasan rawan banjir tersebut.
“Sementara pihak RT setempat sudah meminta dan untuk melakukan pengerukan sedimen drainase sepanjang 250 meter.’ ujar Fadlianoor.
Kabid BBPJN-PU Kaltim, Dahlan menjelaskan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan pengerukan sedimen drainase di kawasan tersebut guna meminimalisir terjadinya banjir.
“Pekerjaan akan dilakukan secara bertahap. Semoga saja persoalan banjir di kawasan perumahan ini bisa diminimalisir,” pungkas Dahlan.
Wartawan & Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top