
Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mulai menerapkan pendekatan pembangunan yang lebih terintegrasi dalam menangani permasalahan banjir sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur jalan. Kolaborasi lintas dinas teknis ini diharapkan mampu melahirkan solusi yang komprehensif, efisien, dan berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Pandi Widiarto, menyoroti penanganan banjir di kawasan Renase sebagai contoh nyata penerapan kebijakan terintegrasi ini. Menurutnya, pelaksanaan program di wilayah tersebut tidak berjalan secara terpisah, melainkan dirancang agar saling mendukung dengan pembangunan infrastruktur jalan.
“Program penanganan banjir seperti Renase itu beriringan dengan pembangunan jalan,” ujarnya. Jum’at (21/11/2025(.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah mulai mengadopsi pola pembangunan multisektor, di mana satu program terkait langsung dengan program lainnya dalam satu sistem kerja terpadu. Pendekatan ini dinilai lebih efektif dibandingkan melakukan penanganan banjir dan pembangunan jalan secara terpisah, karena mampu mengurangi tumpang tindih pekerjaan, meminimalkan gangguan aktivitas masyarakat, serta mengoptimalkan penggunaan anggaran.
Widiarto menyatakan keyakinannya terhadap kesiapan dan profesionalisme dinas-dinas teknis terkait dalam menjalankan program tersebut. Menurutnya, seluruh perangkat daerah sudah memiliki strategi, perencanaan teknis, serta mekanisme kerja yang jelas untuk memastikan integrasi program berjalan optimal.
“Saya pikir dinas teknis punya strategi dan perencanaan yang baik soal itu,” tambahnya.
Optimisme ini mencerminkan hubungan sinergis antara legislatif dan eksekutif dalam menjalankan program pembangunan strategis daerah. DPRD, melalui fungsi pengawasan dan dukungan politiknya, memastikan penganggaran dalam APBD berjalan lancar, sekaligus memantau pelaksanaan fisik program agar tetap berada pada jalur yang tepat.
Dengan dilaksanakannya penanganan banjir dan peningkatan kualitas jalan dalam satu paket pekerjaan, pemerintah berharap dapat mencapai efisiensi dari sisi anggaran, waktu pelaksanaan, serta efektivitas hasil. Masyarakat juga diharapkan memperoleh manfaat ganda—mulai dari berkurangnya genangan banjir yang selama ini mengganggu aktivitas hingga tersedianya akses jalan yang lebih layak dan aman.
Model pembangunan terintegrasi ini diharapkan dapat diterapkan di wilayah lain yang menghadapi persoalan serupa. Jika strategi ini berjalan efektif, Kutai Timur diproyeksikan mampu menciptakan pola pembangunan yang lebih sinergis, adaptif, dan berdampak luas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (ADV)
![]()


