Faktanusa.com, Balikpapan – Pengurus DPD KNPI Kota Balikpapan mengikuti Dialog dengan Kementrian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan terkait kasus pelecehan seksual yang telah dilakukan oleh lembaga pendidikan agama di kota Balikpapan. Senin (14/2/2022).
Usai acara tersebut Ketua DPD KNPI Kota Balikpapan, Galang Nusantara mengatakan bahwa kekerasan seksual di lembaga pendidikan berbasis Agama ini sudah sangat mengkhawatirkan, apa lagi harus menimpa anak didik sendiri.
“Tadi telah disampaikan salah satu kasus yang belakangan ini yaitu pelecehan seksual kembali terulang yaitu pengajar agama rumah tahfiz Quran di Balikpapan Utara,” kata Galang.
“Kami meminta, Kemenag kota Balikpapan untuk bisa mensosialisasikan pondok pesantren ramah anak, tata kelola asrama harus terpisah antara santri pria dan wanita. Serta selalu melakukan pembinaan keterbukaan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan di pondok pesantren tersebut.” tegasnya.
Galang menambahkan, Langkah pencegahan kasus pencabulan kepada anak didik di suatu lembaga pendidikan Agama ini harus bisa mengatur tata kelola pondok pesantren yang lebih transparan sehingga kasus-kasus seperti pelecehan terhadap santriwati tidak akan terulang lagi.
Kepada Kemenag Kota Balikpapan untuk selalu mensosialisasikan ponpes ramah anak, tata kelola asrama memiliki satuan terpisah. Di lakukan pembinaan keterbukaan agar kejadian di ponpes bisa dideteksi.
“Kami sangat khawatir kasus yang menimpa santriwati atas kasus pelecehan seksual. Dan saya meminta agar Kemenag Kota Balikpapan untuk bisa mengawasi agar kejadian ini jangan terulang kembali serta ditempat lain juga tetap di awasi.” imbuhnya.
Setelah diketahui, ternyata Yayasan Pondok pesantren tersebut tidak memiliki ijin serta tidak terdaftar di Kementerian Agama Kota Balikpapan.
Galang menghimbau, agar orang tua untuk lebih selektif memilih serta memilah tempat pondok pesantren, rumah Tahfiz yang sudah memiliki legalitas yang jelas.
“Kami sangat prihatin walau kejadian ini hanya oknum tapi viral nama pesantren hingga masyarakat mulai khawatir dan tidak mau menitipkan anaknya di pesantren.” Ucap Galang.
Dikesempatan lain, Kasi Haji Kemenag Kota Balikpapan mewakili Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Suharto Baijuri mengatakan, pihaknya juga akan terus melalukan pembinaan Pondok Pesantren Dan Rumah Tahfiz. Agar kejadian tersebut tak kembali terulang.
Selain itu Kemenag juga rutin melakukan kunjungan setiap bulannya hingga berkoordinasi dengan kepala lembaga keagamaan dan pondok pesantren.