
Faktanusa.com, Balikpapan – Terjadinya kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg yang membuat masyarakat resah, Ormas Laskar Mandau Adat Kalimantan Bersatu (LMAKB), menyambangi PT Pertamina Parta Niaga Regional Kalimantan, Selasa (16/1/2024).
Ketua DPD LMAKB Ahmad Betawi mengatakan dengan kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg menjadi resah masyarakat, sehingga terjadi kenaikan harga yang lebih tinggi di pengecer. Tentunya ini sangat menyusahkan masyarakat Kota Balikpapan.
“Dengan kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg harga menjadi naik sebesar Rp. 50.000 hingga Rp. 60.000 yang dijual para pengecer. Kasian masyarakat menjadi panik, “tegasnya.
Bukan itu saja, maraknya Pom Mini beroperasi juga menjadi perhatian Laskar Mandau. Disamping mengganggu arus lalu lintas, juga rawan bahaya kebakaran. Seperti yang terjadi dibeberapa daerah Kota Balikpapan.

Padahal, sudah jelas keberadaan Pom Mini sudah tidak diperbolehkan lagi beroperasi. Tapi mengapa, dalam hal ini instansi terkait tidak mengambil tindakan dengan tegas. Ada apa ini, tanya Ahmad Betawi.
Untuk itu pihaknya meminta kepada PT Pertamina Parta Niaga Regional Kalimantan dapat menyikapi permasalahan ini. Agar kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg tidak semakin parah.
Masih menurut Ahmad Betawi, setelah pertemuan ini pihaknya juga akan mengirim surat permohonan kepada DPRD Kota Balikpapan, untuk dilaksanakannya Rapat Dengar Pendapat (RDP). Agar penderitaan masyarakat tidak semakin parah. Melalui RDP untuk mencarikan solusi terbaik.
Sementara itu Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Rayon I Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara), Ferry Fernando memberikan apresiasi kepada Laskar Mandau, yang peduli dengan permasalahan ini. Secepatnya pihaknya akan melakukan koordinasi internal dan Pemkot Balikpapan.
Terkait masalah harga Gas Elpiji 3 Kg yang mencapai Rp. 50.000, pihak Parta Niaga akan melakukan operasi pasar. Tentunya dengan melibatkan Pemkot Balikpapan serta instansi terkait.

Ditempat yang sama Divisi Operasional dari Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen, Abdul Salam mengatakan bahwa kelangkaan dan mahalnya gas elpiji 3 kg yg sangat meresahkan masyarakat kota Balikpapan, sehingga Ia berharap agar ini menjadi semua atensi dari pemerintah kota Balikpapan.
“Saya berharap dengan kelangkaan dan mahalnya harga elpiji ini, pemerintah kota Balikpapan agar bisa menjadi atensi,” ungkap Salam.
“Karena persoalan ini akibat dari pendistribusian yang tidak tepat sasaran, sehingga akibatnya banyak masyarakat menengah ke bawah sangat di rugikan,” sambungnya.
Salam menambahkan dari hasil diskusi tadi bantara pihak Patra niaga, yayasan lembaga perlindungan konsumen dan Laskar Mandau Adat Kalimantan Bersatu bersepakat agar solusi yg sudah di sepakati ini akan kami bawa ke pemerintah kota dalam hal ini walikota agar kemudian di buatkan perwali yang secara hukum mengikat agar kedepannya persoalan ini tidak terulang lagi.
Reporter & Editor : Shinta Setyana
![]()


