Kejurda Dancesport Junior Kaltim, Strategi Awal Menuju Regenerasi Atlet Berprestasi

Loading

Faktanusa.com,  Samarinda – Dunia olahraga Kalimantan Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan atlet usia dini melalui penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Dancesport Junior 2025. Kegiatan yang digelar oleh Pengprov Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kaltim ini berlangsung pada Sabtu, 14 Juni 2025 di Robinson Mall Samarinda dan mendapat dukungan penuh dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur.

Sebanyak 80 atlet muda dari tujuh kabupaten/kota, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Berau, turut ambil bagian. Kejuaraan mempertandingkan berbagai kategori umur, dari 7 hingga 20 tahun, menciptakan suasana kompetisi yang meriah namun edukatif bagi para peserta dan penonton.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim, Agus Hari Kesuma, menyampaikan pentingnya kejuaraan ini sebagai ruang ekspresi dan ajang kompetitif bagi generasi muda. Ia menekankan bahwa selain menjadi panggung bakat, Kejurda ini juga menjadi perekat hubungan antar komunitas olahraga.

“Melalui kejuaraan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap olahraga, serta menjadi wadah untuk menunjukkan bakat dan kemampuan, sekaligus mempererat silaturahmi antar penggiat Dancesport,” ujar Agus.

Dari sisi ilmiah, pembinaan atlet usia dini seperti ini selaras dengan prinsip Long-Term Athlete Development (LTAD), yaitu pengembangan prestasi atlet secara bertahap dan sistematis sejak usia belia. Model ini bertujuan menciptakan atlet yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga memiliki fondasi fisik, teknik, dan mental yang kuat dalam jangka panjang.

Senada dengan hal itu, Wakil Ketua I IODI Kaltim, Eliansyah Kazthan, menegaskan bahwa Kejurda ini merupakan langkah awal untuk menciptakan regenerasi atlet Dancesport Kaltim yang berkualitas.

“Juara-juara dalam Kejurda ini akan kami siapkan menuju Kejurnas. Harapannya, dari sini muncul atlet-atlet baru yang bisa meneruskan prestasi pendahulunya di PON dan ajang nasional lainnya,” kata Eliansyah.

Wakil Ketua III KONI Kaltim, Tommy Ghozali, juga memberikan pandangannya mengenai pentingnya Kejurda ini sebagai bagian dari proses pembinaan berkelanjutan. Menurutnya, tanpa pembinaan sistematis sejak dini, keberlanjutan prestasi akan sulit dijaga.

Ia menekankan pentingnya pembinaan berjenjang sejak usia dini untuk memastikan Kaltim tidak kehabisan atlet potensial.

Kejurda ini menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi olahraga, dan komunitas dapat membentuk ekosistem pembinaan yang sehat dan produktif. Dukungan dari Dispora Kaltim dan KONI menjadi energi penting dalam mewujudkan visi besar Kalimantan Timur sebagai lumbung atlet nasional di masa mendatang. (Adv/Zai/**)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top