Faktanusa.com, Samarinda – Ratusan atlet dari berbagai penjuru Indonesia ambil bagian dalam Kejuaraan Panahan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur. Ajang ini secara resmi dibuka pada Kamis (19/06/2025) di Lapangan Sepakbola GOR Kadrie Oening, Samarinda, dan berlangsung sejak 17 hingga 22 Juni 2025. Kompetisi ini menjadi salah satu event panahan terbesar yang digelar di daerah, sekaligus menjadi barometer pembinaan atlet usia dini hingga senior.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menjelaskan bahwa kejuaraan ini dirancang terbuka untuk berbagai kelompok usia. Tak kurang dari 484 peserta berpartisipasi, berasal dari 77 klub panahan serta pengurus cabang di kabupaten/kota se-Kaltim, ditambah sejumlah kontingen luar provinsi.
“Untuk kejuaraan panahan ini dari usia dini sampai usia dewasa, ya. Diikuti oleh kurang lebih 484 peserta. Kemudian dari 77 klub, pengurus cabang kabupaten/kota di Kaltim. Jadi pesertanya itu terdiri beberapa perwakilan klub, ada juga dari perwakilan kabupaten/kota dan ada dari perwakilan Pemprov,” jelas Rasman.
Daya tarik kejuaraan ini semakin kuat dengan hadirnya atlet dari luar daerah, seperti DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Utara. Hal ini menunjukkan bahwa panahan di Kaltim kini memiliki magnet kompetitif yang tak hanya berskala lokal. Total terdapat 20 nomor pertandingan, yang terbagi rata antara kategori putra dan putri.
Rasman menambahkan bahwa sistem keikutsertaan didasarkan pada proses seleksi berjenjang dan formal. Para peserta harus mendapatkan rekomendasi dari klub, pengurus cabang, hingga asosiasi di tingkat provinsi. “Iya-iya, betul melalui rekomendasi dari klubnya, pengurus cabang hingga ke Pemprov,” katanya.
Namun, lebih dari sekadar kejuaraan, event ini dimaksudkan sebagai ajang simulasi pertandingan untuk membentuk mental tanding dan kesiapan kompetitif atlet, terutama yang masih dalam tahap pembinaan. Bagi Kaltim, kejuaraan ini menjadi instrumen penting dalam merancang jalur prestasi yang berkelanjutan.
“Kita berharap kejuaraan ini menjadi momen bagi para atlet, baik senior maupun junior dari Kaltim, untuk sebagai bagian dari simulasi pertandingan, menambah mental tanding,” pungkasnya.
Menariknya, kejuaraan ini juga menjadi bagian dari proses seleksi menuju kompetisi tingkat nasional, seperti Kejurnas Junior di Kudus pada akhir Juni 2025, dan Popnas di Jakarta pada November 2025. Ini mempertegas posisi kejuaraan regional sebagai jembatan strategis dalam talent identification dan performance development.
Secara ilmiah, turnamen berjenjang seperti ini merupakan elemen kunci dalam pendekatan Long Term Athlete Development (LTAD). Model ini menekankan pentingnya pengalaman kompetisi yang sesuai usia dan fase perkembangan untuk menanamkan ketangguhan mental, kemampuan adaptif, serta daya tahan kompetitif yang kuat. Oleh sebab itu, partisipasi sejak usia dini menjadi langkah awal dalam membentuk atlet elit.
Dengan struktur seleksi yang ketat dan atmosfer kompetitif yang kondusif, Kejuaraan Panahan Dispora Kaltim menegaskan diri sebagai bagian penting dalam ekosistem pembinaan olahraga prestasi. Ke depan, event seperti ini diharapkan tidak hanya rutin digelar, tetapi juga ditingkatkan skalanya untuk menjaring lebih banyak talenta potensial dari seluruh Indonesia. (Adv/Zai/**)