Sangatta – Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kutai Timur, Siang Geah, menyampaikan pentingnya kejelasan tata ruang sebagai faktor utama keberhasilan pembangunan daerah.
Ia menuturkan bahwa jika tata ruang belum jelas, masyarakat dan pemerintah bisa saja menemui konflik serta kesulitan dalam mengelola sumber daya alam dan mengembangkan sektor-sektor lainnya.
Tersedianya penggunaan lahan yang khusus untuk ketahanan pangan dan berfungsi dalam pengembangan ekonomi, sering kali justru digunakan untuk membangun pemukiman.
Disamping itu, didapatinya lokasi khusus hutan lindung yang digunakan sebagai tempat perlindungan satwa endemik dan kelestarian flora di dalamnya justru membuat area penebangan pohon untuk keperluan komersil.
Kejadian ini memunculkan kebingungan dan ketidakjelasan pada kegunaan lahan yang lambat laun akan merusak alam dan berpotensi sengketa berlarut-larut di masyarakat.
“Kemungkinan nanti ada kontra sama perilaku dengan masyarakat kita saat ini kalau tidak memotong kayu, tidak menebang pohon tidak ada pemasukan bagi sebagian pihak. Kita harus punya tata ruang yang jelas, ada pengembangan pemukiman, ada pusat ekonomi, ada hutan lindung,” ujar Siang Geah.
Ia menambahkan, “Ini bingung, mana hutan lindung, mana pengembangan, mana pemukiman, mana untuk ekonomi yang mana. Ini sawah ladang itu juga dihajar jadi hotel malah tidak sambung, tidak ada tata ruang. Tata ruang jangkauannya harus jelas, jangan lewat-lewat sembarangan.”
Siang Geah mempercayai bahwa kejelasan tata ruang merupakan hal yang krusial untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.
Dengan dirancangnya tata ruang yang terdefinisi dengan baik, harapannya hal tersebut dapat menekan konflik kepentingan dan memberikan panduan yang jelas dalam pembangunan wilayah.ADV
