Faktanusa.com, Balikpapan – Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si., menghadiri acara penyalaan api unggun dalam rangka Latganda dan Outbond Bintara Remaja Nusantara angkatan 48 dan 52 Samapta Polda Kaltim, di tempat Waduk Manggar Balikpapan Jl. Soekarno Hatta Km 12 Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara. Sabtu (4/3/2023) malam.
Dalam acara penyalaan api unggun tersebut hadir pula Irwasda Polda Kaltim Jefriyanus Endolemba torunde S.I.K, Dir Samapta Polda Kaltim Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo, S.I.K., dan seluruh Pejabat Utama Polda Kaltim serta Para Perwira Dit Samapta Polda Kaltim.
Dalam sambutan Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto mengucapkan Selamat kepada 566 Bintara remaja angkatan 48 dan 52 Dit Samapta Polda Kaltim tersebut atas kegiatan yang telah dilakukan.
“Selamat datang di kelurga besar Polda Kaltim dan ditubuh organisasi yang sangat penting bagi Indonesia yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tetap Jaga diri, jaga etika, hindari kesalahan yang dapat merugikan institusi Polri. Dan yang terpenting, ialah Jangan sampai menyakiti hati masyarakat,” kata Irjen Pol Imam Sugianto.
Irjen Pol Imam Sugianto menambahkan bahwa Dit Samapta Polda Kaltim adalah tulang punggung bagi Polda Kaltim. Oleh karena itu tidaklah berlebihan acara ini dimaksudkan untuk menyiapkan para remaja Bintara agar siap untuk turun ke masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi Kepolisian.
“Bintara remaja angkatan 48 dan 52 Polda Kaltim agar dapat Menjadi polisi yang membantu melindungi mengayomi dan melayani masyarakat serta melakukan penegakan hukum yang berkeadilan,” ujar Kapolda.
Tidak menjadi halangan walaupun hujan cukup deras acara Penyalaan Api Unggun tetap dilaksanakan oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto dan didampingi oleh Dir Samapta Polda Kaltim Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo.
Acara dilanjutkan dengan Persembahan Tari Saman Likok Pulo yang dibawakan oleh Bintara Remaja Nusantara,
Dijelaskan, Tari Saman Likok Pulo adalah sebuah tarian tradisonal yang berasal dari Aceh Indonesia. “Likok” berarti gerak tari, sementara “Pulo” berarti pulau. Pulo disini merujuk pada sebuah pulau kecil di ujung utara pulau sumatra yang juga disebut pulau breuh atau pulau beras. (Shinta Setyana)
