Faktanusa.com,Samarinda – Kodam VI/Mulawarman bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sepakat memperkuat sinergi ketahanan pangan melalui pengembangan pertanian, perkebunan, dan perikanan secara terpadu di wilayah Kalimantan Timur. Komitmen tersebut ditegaskan dalam audiensi dengan Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur yang digelar pada Senin (20/10/25), di Ruang Rapat Dinas Pangan Kaltim, Samarinda.

Pertemuan berlangsung produktif dengan pembahasan utama terkait penguatan sistem pangan dari hulu hingga hilir. Konsep tanam, olah, masak, dan pasarkan menjadi kesepahaman bersama agar petani tidak hanya bergantung pada penjualan hasil mentah, tetapi mampu menghasilkan produk olahan bernilai tambah dan memiliki daya saing. Melalui pendekatan ini, komoditas seperti singkong, pisang, hingga hasil perikanan dapat diolah menjadi produk siap jual sehingga memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.

Kodam VI/Mulawarman dan Pemprov Kaltim juga menyepakati penerapan pola satu komoditas unggulan di setiap cluster lahan, dengan luasan kurang lebih 200 hektar per wilayah. Pola ini dipandang paling efektif untuk memperkuat produksi, mempermudah pemasaran, dan menjaga stabilitas harga. Konsentrasi komoditas dinilai lebih strategis agar rantai pasok terkelola baik, pasar lebih terarah, dan pembinaan petani lebih fokus.

Untuk menjamin keberhasilan program, kedua pihak memandang penting validasi lahan secara terpadu melalui koordinasi antara Politani, BRMP, BBWS, dan PUPR. Validasi ini mencakup survei, uji tanah, analisis ketersediaan air, dan penyiapan desain teknis irigasi sebelum lahan dinyatakan siap tanam. Hasil akhir dari proses ini ditargetkan berupa peta GIS, desain teknis, dan RAB sebagai dasar eksekusi pembangunan kawasan pangan secara sistematis dan berkelanjutan.

Pada sisi pemberdayaan, audiensi juga menekankan pentingnya pendekatan sosial kepada kelompok tani melalui musyawarah dan pembinaan langsung. Dengan melibatkan unsur TNI, DPRD, lembaga pendidikan, dan masyarakat, sinergi ini diharapkan menumbuhkan rasa memiliki, memperkuat gotong royong, serta memastikan tiap wilayah bergerak dalam satu visi ketahanan pangan. Adapun komoditas yang akan diprioritaskan mencakup ubi kayu, pisang, jelai, sayuran cepat panen, padi ladang organik, ikan, serta tanaman jangka panjang bernilai ekonomi seperti kakao, kopi, tebu, dan vanili.

Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, S.I.P., M.Sc., menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian dari pertahanan negara di bidang nonmiliter, terutama dalam konteks Kalimantan Timur sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kodam VI/Mulawarman berkomitmen untuk berada di garda terdepan dalam mendukung kemandirian pangan. Program ini bukan hanya soal produksi, tetapi soal masa depan, kesejahteraan masyarakat, dan ketahanan nasional. Kita harus bergerak bersama, terencana, dan tepat sasaran,” tutup Pangdam.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun lumbung pangan Bumi Etam sebagai penopang IKN dan wilayah nasional di masa mendatang.

Pendam VI/Mlw.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *