Institut Teknologi Kalimantan Resmikan Laboratorium Terpadu 2, Perkuat Riset dan Pendidikan di Indonesia Timur

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Institut  Teknologi Kalimantan (ITK) semakin menegaskan posisinya sebagai pusat riset dan pendidikan unggulan di wilayah Indonesia timur dengan peresmian Laboratorium Terpadu 2 pada Sabtu (21/6). Laboratorium canggih ini menjadi tonggak penting dalam upaya ITK untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) dan teknologi dari dalam daerah, sekaligus menjawab kebutuhan riset terapan dan industri di Kalimantan Timur.

Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikti Saintek) Prof. Dr. Fauzan, M.Pd; Dirjen Kemendikti Saintek Prof. Khairul Munadi; para Wakil Rektor ITK; Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur H. Baba; Sekretaris Komisi IV Darlis Patolongi; serta undangan lainnya dari kalangan akademisi dan pemerintahan.

Dalam sambutannya, Prof. Fauzan menegaskan bahwa Laboratorium Terpadu 2 ITK bukan hanya sebuah simbol kemajuan fisik, melainkan bukti nyata komitmen ITK dalam membangun kualitas SDM dan teknologi yang berasal dari dalam daerah. “ITK harus menjadi matahari yang menerangi pengembangan teknologi di Kalimantan Timur. Kehadiran laboratorium ini adalah langkah strategis untuk itu,” ujarnya.

Laboratorium yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp132 miliar ini merupakan bagian dari program pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2023. Laboratorium ini dilengkapi dengan berbagai peralatan riset mutakhir, di antaranya wind tunnel, High Performance Liquid Chromatography (HPLC), freeze dryer, dan flume tank. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung berbagai kebutuhan riset mahasiswa serta terbuka bagi industri, pemerintah, dan masyarakat umum. Bahkan, laboratorium ini disiapkan menjadi unit bisnis kampus yang bisa memberikan kontribusi ekonomi langsung bagi ITK.

Prof. Fauzan juga menekankan perlunya penguatan riset terapan dan kurikulum yang adaptif untuk menjawab tantangan serta potensi lokal yang ada. Ia menyoroti bahwa banyak potensi daerah seperti di Kabupaten Bima dan Kalimantan Timur yang belum tergarap optimal karena keterbatasan teknologi dan sumber daya. “Laboratorium semacam yang dimiliki ITK bisa menjadi solusi konkret untuk mengangkat potensi daerah,” katanya.

Selain itu, Wakil Menteri Dikti Saintek tersebut juga mengusulkan agar ITK membentuk lembaga khusus yang bertugas mengemas dan memasarkan hasil riset serta karya mahasiswa agar dapat langsung terserap oleh dunia industri. Hal ini penting mengingat banyak hasil riset yang selama ini belum sampai ke tahap komersialisasi.

Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan laboratorium vokasi di kampus untuk memperkuat keterampilan kerja para lulusan, baik lulusan SMA maupun mahasiswa. Dengan demikian, mereka akan lebih siap bersaing dan berkontribusi dalam industri lokal setelah menyelesaikan pendidikan.

Sementara itu, Rektor ITK, Prof. Dr. Agus Rubiyanto, dalam paparannya menyampaikan perkembangan terkini di ITK yang kini telah memiliki 22 program studi sarjana serta satu program magister manajemen teknologi (MMT). Program magister ini merupakan yang pertama di Kalimantan Timur dan dijalankan bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

“Kami terus berupaya menyiapkan lulusan yang unggul dan siap pakai berbasis sains dan teknologi terapan. Kami ingin lulusan ITK mampu menjawab langsung kebutuhan industri di Kalimantan, sehingga dapat berkontribusi secara nyata bagi pembangunan daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Agus mengungkapkan bahwa pengembangan laboratorium terpadu ini merupakan bagian dari visi besar ITK untuk menjadi pusat riset dan inovasi unggulan di wilayah timur Indonesia. Keberadaan fasilitas modern ini diharapkan mampu memacu kreativitas mahasiswa dan peneliti untuk menghasilkan inovasi teknologi yang berdaya guna, serta memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari sektor industri hingga pemerintah daerah.

Acara peresmian ini menjadi momentum penting bagi ITK dalam memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga riset dan inovasi yang dapat langsung memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pembangunan daerah. (ADV/**)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top