Faktanusa.com, Sangatta – Menghadapi dinamika pembangunan daerah yang terus berkembang, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Faizal Rachman, kembali menegaskan pentingnya transformasi ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Ia menilai Kutai Timur perlu menyiapkan fondasi ekonomi baru yang tidak lagi bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam tak terbarukan, melainkan sektor-sektor strategis berbasis potensi lokal yang lebih tahan terhadap perubahan.

Faizal menyampaikan bahwa ketergantungan daerah terhadap komoditas tambang telah berlangsung terlalu lama. Menurutnya, pola ekonomi seperti ini tidak dapat terus dipertahankan karena sifatnya yang tidak berkesinambungan. Untuk itu, ia mendorong percepatan peralihan menuju sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi serta mampu menjadi penopang utama pertumbuhan jangka panjang.

“Fokus kita bagaimana Kutai Timur ke depan itu tidak lagi bertumpu pada sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui,” tegas Faizal dalam sebuah wawancara. Ia menekankan bahwa perubahan paradigma ekonomi ini bukan sekadar wacana, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjawab tantangan masa depan. Jum’at (21/11/2025)

Sebagai alternatif, Faizal memberikan perhatian besar pada pengembangan agribisnis dan agroindustri sebagai sektor unggulan baru. Menurutnya, sektor ini tidak hanya menjanjikan stabilitas ekonomi, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja yang luas bagi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Potensi pertanian, perkebunan, peternakan, hingga perikanan di Kutai Timur dinilai sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Faizal menuturkan bahwa penguatan sektor agribisnis dan agroindustri harus dilakukan secara bertahap dan terencana. Mulai dari peningkatan produktivitas, pengembangan infrastruktur pendukung, penyediaan teknologi tepat guna, hingga mendorong munculnya industri pengolahan yang mampu meningkatkan nilai tambah hasil produksi lokal. Dengan demikian, daerah tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga produsen produk olahan bernilai ekonomi tinggi.

“Tapi bagaimana caranya Kutai Timur bisa mandiri di bidang agribisnis dan agroindustri,” ujarnya, sembari menegaskan bahwa pertanyaan tersebut harus dijawab melalui kebijakan konkret dan kolaborasi multisektoral.

Pihaknya berharap pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat bersama-sama mewujudkan agenda transformasi ekonomi ini. Pengembangan agribisnis dan agroindustri, kata Faizal, juga akan berkontribusi besar dalam memperkuat ketahanan pangan lokal, menciptakan rantai pasok yang efisien, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui industri berbasis potensi lokal.

Dengan langkah yang terukur dan keberpihakan pada pembangunan berkelanjutan, Faizal optimistis Kutai Timur mampu membangun kemandirian ekonomi yang tangguh, tidak rentan terhadap gejolak global, dan mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. (ADV)

Loading