Kutai Timur – Ketua Fraksi Gelora DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, menegaskan bahwa pengelolaan sektor galian C, yang mencakup penambangan material konstruksi seperti batu dan pasir, harus dilakukan dengan prinsip berkelanjutan agar dapat mendukung pembangunan daerah tanpa merusak kelestarian lingkungan.
Faizal menyatakan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian pada dampak lingkungan dalam aktivitas pengelolaan galian C di sejumlah lokasi, yang berpotensi menimbulkan kerusakan alam seperti erosi dan polusi.
Menurutnya, sektor galian C di Kutim memiliki potensi yang sangat besar dan dapat menjadi salah satu elemen utama dalam pembangunan infrastruktur daerah, asalkan dikelola secara optimal dengan tetap memperhatikan aspek ekologis.
“Pengelolaan galian C harus dilakukan dengan prinsip keberlanjutan. Pemerintah Kutim harus memastikan bahwa setiap izin galian C yang dikeluarkan sudah memperhitungkan dampak lingkungan yang ditimbulkan,” tegas Faizal.
Pesatnya perkembangan sektor galian C memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah, terutama dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang membutuhkan material konstruksi lokal.
Namun, Faizal menegaskan bahwa sektor ini harus dikelola dengan mengedepankan tanggung jawab sosial dan lingkungan agar tidak menimbulkan kerusakan jangka panjang yang dapat merugikan masyarakat maupun ekosistem.
Ia optimis bahwa dengan pengelolaan yang tepat, sektor galian C mampu memberikan manfaat optimal bagi pembangunan di Kutim.
Meski demikian, diperlukan reformasi dalam proses perizinan. Faizal mendorong pemerintah daerah untuk memperketat standar dan prosedur pengelolaan galian C, serta memastikan bahwa setiap izin yang dikeluarkan tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, tetapi juga memprioritaskan dampak ekologis yang mungkin terjadi.
“Reformasi dalam prosedur perizinan sangat diperlukan agar galian C di Kutim bisa berkembang dengan baik tanpa mengorbankan lingkungan. Kami berharap pemerintah daerah serius memperhatikan aspek keberlanjutan dalam setiap proyek pembangunan yang melibatkan sektor galian C,” ucapnya.
Dengan mempertimbangkan keseimbangan antara potensi ekonomi dan kelestarian lingkungan, Faizal percaya bahwa sektor galian C mampu memberikan dampak positif yang besar bagi pembangunan daerah, sekaligus memastikan keberlanjutan alam dan sumber daya di Kutim tetap terjaga untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.ADV